Ambon, gardamaluku,com — Tiga Calon Gubernur (Cagub) Maluku, Jeffry Apoly Rahawarin, Murad Ismail dan Hendrik Lewerissa dipastikan bakal menghadiri forum Talksow Ekonomi dan Pembangunan Daerah Bersama Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Maluku yang diselenggarakan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia di Ambon, Maluku, Jumat (22/11).
Ketua Panitia Talksow Ekonomi dan Pembangunan Daerah Bersama Cagub Maluku, Temi Talaohu mengatakan Kadin Maluku sengaja menggagas forum Talksow karena menurut kajian Kadin terdapat banyak indikator terkait makro ekonomi Maluku yang masih tertinggal.
Ia bilang, Pilgub Maluku bukan hanya sekedar menjadi momentum pergantian kepala daerah lima tahunan saja. Namun, yang terpenting adalah bagaimana para kandidat memiliki visi ekonomi yang baik sehingga bisa berdampak terhadap penuntasan kemiskinan, pembukaan lapangan kerja, konektivitas transportasi antar pulau terluar di Maluku.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Ini yang menjadi PR besar, inilah Kadin bermaksud untuk menghadirkan tiga cagub Maluku dalam forum Talksow untuk membedah mereka punya visi ekonomi terutama visi ekonomi dan pembangunan daerah,’ujarnya saat konferensi pers di Gedung Kadin Maluku, Rabu (20/11) sore.
Ia mengklaim talksow Kadin tersebut bisa menghasilkan sosok pemimpin Maluku yang inklusif, akuntabel, dikenal luas dan bisa mengatasi problem solving yang diklaim memiliki kendala geografis, kendala fiskal, kendala SDM dan infrastruktur kepada masyarakat.
“Untuk itu, kita punya tiga cagub Maluku ini harus punya tanggungjawab dan moril untuk memperkenalkan dan mempertaruhkan, mau dibawah kemana Maluku lima tahun kedepan,”ucapnya.
Lebih lanjut, ia berkata, saat ini Kadin Maluku tengah menyoroti terkait APBD Maluku sebesar Rp3 triliun. Namun, dana tersebut belum dibagi secara merata di seluruh kabupaten/kota di Maluku.
” Jadi yang merata 45 persen untuk belanja pegawai, alokasi pendidikan 20 persen dan kesehatan 20 persen, itu amanah undang-undang. Namun sisanya tak merata di 11 kabupaten/kota,”tuturnya.
Atas dasar itu, Kadin Maluku menilai percepatan pertumbuhan ekonomi Maluku diklaim masih berjalan ditempat dan menjadi pemicu kemiskinan Maluku meninggi.
“Jadi sampai saat ini pertumbuhan ekonomi Maluku masih seperti begini terus, tabel begini-begini saja, 4 persen, 5 persen habis kalau trabel turun 3 persen, sampai 20 hingga 30 tahun kemiskinan tak pernah dituntaskan oleh siapapun yang menjadi gubernur di Maluku, karena itu forum ini bisa menentukan pemimpin yang punya visi ekonomi yang baik,”kata Talaohu.
Ia mengklaim pertumbuhan ekonomi Provinsi Maluku dikuartal pertama dan kedua 2024 hanya tumbuh 3 persen. Ini diklaim Maluku belum bisa menjadi pusat pertumbuhan ekonomi di kawasan timur Indonesia. Ia lantas memuji Provinsi Maluku Utara, ekonominya tumbuh 20-21 persen, Provinsi Papua Barat ekonomi tumbuh 21 persen.
“Jadi angka sangat jauh sekali, jadi kami membutuhkan komitmen kuat dari 3 cagub Maluku. Moga-moga mereka juga bisa kerjasama dengan dunia usaha, agar bisa memperbaiki kondisi perekonomian di Maluku, kalau kepala daerah dan dunia usaha menyatu pasti ekonomi akan tumbuh dengan baik, maka itulah kami lakukan forum Kadin ini,”imbuh dia.
Untuk tiga cagub Maluku yang bakal menghadiri forum Talksow Kadin. Talaohu mengklaim mereka telah menyatakan siap untuk mengisi materi di forum Kadin terkait pemaparan visi ekonomi mereka untuk lima tahun kedepan.
Kegiatan tersebut telah berkolaborasi bersama antara Kadin Maluku, Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia dan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Maluku.
Adapun peserta yang turut hadir seperti pelaku usaha, mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Pattimura, Universitas Kristen Indonesia Maluku (UKIM), Universitas Darusalam (Unidar), Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ambon.