Ambon, gardamaluku,com — Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Pelopor Maluku mengancam akan menggeruduk Gedung Balai Jalan Wilayah I Maluku terkait proyek jalan senilai Rp9 miliar yang rusak dan sempat memakan korban di Kawasan Tantui, Keluruhan Pandang Kasturi, Kota Ambon.
“Iya, kita akan menggelar aksi unjuk rasa di Gedung Balai Jalan Wilayah I Maluku soal proyek jalan aspal di Tantui, jalan itu sempat malam korban, suami istri sempat jatuh karena kondisi jalan rusak,”kata Ketua DPD Pelopor Maluku, Hidayat Wara-wara, saat ditemui di Ambon, Sabtu (14/9).
Ia bilang aksi demo di depan Gedung Balai Jalan Wilayah I Maluku akan berlangsung pada Rabu (18/9). Mereka akan berkoordinasi dengan seluruh mahasiswa dan pengurus untuk menggelar aksi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Aksi terpaksa digelar karena proyek jalan aspal di Kawasan Tantui, tepatnya di depan Perusahaan Ikan Nusantara Ambon itu sempat rusak namun hanya ditempel aspal saja tidak kembali diperbaiki selayaknya status jalan yang sebenarnya.
“Jalan itu masih rusak, hanya ditempel aspal saja, tidak dibangun kembali yang layak, disana banyak material batu dan pasir yang menimbulkan kecelakaan, kondisi jalan juga masih bergelombang,”tuturnya.
Ia bilang berdasarkan data dilapangan proyek jalan aspal itu berkisar Rp9 miliar. Biaya miliaran rupiah tersebut akan diperuntukan untuk pemeliharaan jalan aspal. Sayangnya, kondisi jalan rusak itu hanya ditempel aspal dan penempelan aspal pun amburadul.
“Kita akan menyuarakan demi keselamatan pengendara, kondisi jalan itu waktu malam gelap karena minim penerangan, kami juga menyuarakan sehingga menjaga polusi udara segar, jangan warga sekitar jalan menghirup udara yang tidak sehat akibat jalan berdebu dan rusak,”pungkasnya.
Sebelumnya, proyek jalan aspal di kawasan Tantui, Kelurahan Pandang Kasturi, Kota Ambon mengalami kerusakan. Akibat kondisi jalan rusak tersebut menyebabkan pasangan suami dan istri terjatuh. Mereka sempat terluka akibat sepeda motor menabrak jalan berlubang.
Tak hanya itu, seorang anggota polisi yang hendak mengawal truk kontainer juga menjadi korban jatuh. Anggota polisi itu sempat terpental kedalam jurang selokan.
Peristiwa itu terjadi pada malam hari setelah kondisi jalan gelap alias minim penerangan.
Usai kecelakaan, Balai Jalan I Maluku langsung menempel kondisi jalan rusak dengan aspal. Penempelan aspal menuai protes warga. Warga bernama Fiter Namarbessy mengatakan kondisi jalan rusak yang ditempel tidak maksimal.
“Kalua ditempel begini, nanti turun hujan rusak lagi, semoga tidak ada lagi korban jatuh setelah jalan lubang ditempel,”imbuh dia saat ditemui Rabu (1/9) lalu.
PPK Balai Jalan Wilayah I Maluku Peggy Hehanussa yang dikonfirmasi pada Selasa (3/9) lalu mengklaim pihaknya sudah memperbaiki jalan rusak namun masih ada titik-titik yang belum sempat tertangani.
“Jalan sudah diperbaiki, tapi memang masih ada titik-titik baru yang belum ditangani,”ujarnya saat dikonfirmasi, Selasa (3/9).
Ia bilang kerusakan jalan belum sempat diperbaiki karena kondisi curah hujan masih meninggi.
“Jalan belum bisa dikerjakan karena kondisi cuaca hujan terus di ambon, selesai tutup lubang langsung hujan dan tetap berpotensi merusak penangan yang sudah dikerjakan sebelumnya,”pungkasnya.