Dudukan Porsi Kerja Administrasi dan Eksekusi, Lemosol: DPRD Panggil Bupati

- Redaksi

Minggu, 27 Juli 2025 - 14:13 WIT

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Piru, GardaMaluku.com— Polemik pemutusan hubungan kerja (PHK) sementara terhadap ratusan karyawan PT Spice Island Maluku (SIM) terus menuai sorotan publik.

Penghentian aktivitas operasional perusahaan yang berbasis di Seram Bagian Barat (SBB) ini bukan hanya berdampak pada keberlangsungan usaha, tetapi juga menyisakan persoalan sosial-ekonomi yang pelik.

Aktivis sosial SBB sekaligus pemerhati investasi dari gerakan Saka Mese Nusa, Yanto Lemosol, menyoroti minimnya narasi publik yang membahas tanggung jawab Pemerintah Daerah (Pemda) dalam krisis ini.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Ia menilai, terlalu banyak perhatian tertuju pada pihak perusahaan, sementara peran Pemda dalam proses administratif justru luput dari pengawasan.

“Keputusan penghentian aktivitas PT SIM adalah tindakan administratif dari Bupati SBB. Maka konsekuensi sosial seperti PHK massal adalah tanggung jawab langsung pemerintah daerah,” tegas Yanto saat diwawancarai, Minggu (27/07).

Baca Juga :  Hari Pelanggan Nasional 2024, PLN UIW MMU Gelar Konvoi Kendaraan Listrik

Menurutnya, DPRD SBB seharusnya tidak hanya memanggil pihak perusahaan, namun juga memanggil Bupati SBB sebagai otoritas yang mengambil keputusan strategis dalam persoalan ini.

“Ini bukan semata persoalan bisnis. Ini menyangkut tata kelola pemerintahan, komitmen terhadap keadilan sosial, dan keberpihakan kepada rakyat. Bupati harus dipanggil untuk menjelaskan dasar kebijakan yang diambil,” imbuhnya.

Yanto juga menegaskan bahwa konflik agraria dan dampak turunannya tidak bisa dipisahkan dari tanggung jawab Pemda.

Kebijakan penghentian seharusnya dilakukan dengan perencanaan yang matang, termasuk langkah mitigasi atas dampak sosial-ekonomi yang mungkin timbul.

“Kalau kebijakan itu memang untuk melindungi hak masyarakat adat, tentu itu langkah maju. Tapi tidak cukup sampai di situ. PHK massal di Hatusua dan Kawa semestinya sudah diantisipasi. Jika tidak, berarti perencanaan kita lemah,” ujarnya.

Dalam pandangannya, fungsi pengawasan DPRD SBB juga patut dipertanyakan.

Baca Juga :  Laturua Kembali Pimpin DPW Partai NasDem Maluku

Ia menilai, DPRD belum menunjukkan sikap yang adil dalam melihat permasalahan ini secara menyeluruh.

“Fungsi pengawasan DPRD jangan tajam ke bawah dan tumpul ke atas. Jika hanya perusahaan yang dipanggil sementara Bupati tidak dimintai klarifikasi, maka pengawasan itu cacat,” kritik Yanto.

Ia juga menekankan bahwa ratusan karyawan yang kehilangan pekerjaan bukan sekadar angka statistik, melainkan individu yang kini kehilangan penghidupan.

“Buruh jangan dijadikan korban atas konflik lahan yang belum terselesaikan. Begitu juga perusahaan jangan langsung dijadikan kambing hitam. Kita harus jujur melihat bahwa ada andil kebijakan publik yang gegabah di balik kekacauan ini,” tambahnya.

Sebagai langkah konstruktif, Yanto mendorong dibentuknya forum mediasi permanen yang melibatkan semua pihak mulai dari pemerintah daerah, perusahaan, masyarakat adat, perwakilan buruh, dan tokoh independen.**

Berita Terkait

“Latupella vs Parera” Saksi Akui Objek Sengketa Bukan Milik Keluarga Parera
Kesederhanaan Perayaan Natal Unit II Sektor Pison Jemaat GPM Negeri Lama
Audiensi dengan Kekom III DPRD Maluku, KNPI Minta Kawal Ketat Dana Pinjaman Rp1,5 Triliun
KNPI Maluku Dorong Lewerissa – Vanath Tampil Bersama Sudahi Sentimen Negatif
Konas 4 Mutiara Nusantara Resmi Dibuka di Ambon, Teguhkan Kolaborasi Gereja Atasi Persoalan Bangsa
Kadis PERKIM Tual Cs. Mendekam Dibalik Jeruji Besi 
Barang Bukti Dari 22 Tindak Pidana Dimusnahkan Kejari KKT
Negeri Lama Masuk Kandidat Desa Percontohan Anti-Korupsi Maluku 2025

Berita Terkait

Kamis, 4 Desember 2025 - 11:47 WIT

“Latupella vs Parera” Saksi Akui Objek Sengketa Bukan Milik Keluarga Parera

Selasa, 2 Desember 2025 - 21:37 WIT

Kesederhanaan Perayaan Natal Unit II Sektor Pison Jemaat GPM Negeri Lama

Minggu, 30 November 2025 - 14:17 WIT

KNPI Maluku Dorong Lewerissa – Vanath Tampil Bersama Sudahi Sentimen Negatif

Jumat, 28 November 2025 - 13:30 WIT

Konas 4 Mutiara Nusantara Resmi Dibuka di Ambon, Teguhkan Kolaborasi Gereja Atasi Persoalan Bangsa

Kamis, 27 November 2025 - 16:30 WIT

Kadis PERKIM Tual Cs. Mendekam Dibalik Jeruji Besi 

Berita Terbaru