Seram Timur, gardamaluku,com — Rumah milik Samsudin Rumonin dan Halima Rumonin dilaporkan roboh akibat angin kencang menerjang Desa Mugusinis, Kecamatan Seram Timur, Kabupaten Seram Bagian Timur, Maluku, Selasa (17/12) sekitar pukul 09:00 WIT.
Angin kencang yang terjadi saat turun hujan, kondisi rumah Samsudin sementara kosong. Mereka sekeluarga sedang mengekuti acara wisuda sang anak di Kota Ambon, Ibu Kota Provinsi Maluku.
“Iya rumah milik saudara Samsudin dan Halima roboh rata dengan tanah, saat roboh mereka sekeluarga masih di Ambon, mereka sedang mengikuti acara sang anak wisuda di Ambon,” kata Warga Desa Mugusinis, Lawang Sengggan saat dihubungi, Selasa (17/12).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Ia mengatakan peristiwa tersebut sudah dilaporkan ke Samsudin. Ia hanya pasrah dan belum bisa kembali ke kampung karena masih menunggu jadwal kapal.
Saat ini, kata dia warga setempat sudah membersihkan puing-puing bangunan rumah yang ambruk dan hanya tinggal pondasi saja. Mereka juga mengevakuasi barang-barang berharga ke rumah tetangga.
Sebelumnya, angin kencang menerjang Desa enam rumah warga di Desa Mugusinis, Kecamatan Seram Timur, Kabupaten Seram Bagian Timur, Maluku, Selasa (17/12) sekitar pukul 09:00 WIT. Akibatnya, enam rumah mengalami rusak berat.
Warga Desa Mugusinis Lawan Senggan mengatakan angin kencang yang terjadi saat turun hujan, menerbangkan atap rumah warga. Warga sempat panik dan berlarian untuk menyelamatkan diri karena kondisi atap rumah mereka beterbangan dan berjatuhan di tanah.
Selain itu, kata dia angin kencang juga meroboh dua bangunan rumah yang berbahan papan dan kayu hingga rata dengan tanah.
“Kondisi hujan dan angin kencang terjadi mulai jam 3 hampir subuh sampai jam 9 pagi angin dan hujan, kencang juga, akhirnya rumah-rumah jadi korban dan rusak,”ujarnya saat dihubungi CNN Indonesia, Selasa (17/12).
Ia bilang rumah yang rusak berjumlah sekitar enam rumah. Rincianya, dua rusak berat dan empat rusak ringan. Saat ini, kata dia warga yang terdampak bencana alam tersebut terpaksa mengungsi ke rumah tetangga. Mereka yang mengungsi berjumlah sekitar sepuluh jiwa.
“Kerugian material belum bisa dihitung, tapi kami sudah lapor ke desa, ada 2 rumah rusak berat dan 4 rumah rusak ringan. Rumah yang rusak total tinggal pondasi saja ada 2, sementara 4 rumah rusak ringan, tapi daun sen copot, angin terbangkan di tanah,”ucapnya.
Lawan menjelaskan tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Pasalnya, saat angin kencang beraksi kondisi dua rumah yang roboh sementara dalam kondisi kosong alias ditinggal penghuni. Sementara, empat rumah yang atapnya copot penghuni rumah sempat menyelamatkan diri.
Mereka mengaku hingga saat ini belum satupun bantuan diturunkan kepada mereka baik dari BPBD Kabupaten Seram Bagian Timur maupun Pemerintah Desa setempat.
Warga setempat dan korban angin kencang saat ini sudah memperbaiki reruntuhan bangunan rumah yang ambruk. Namun, mereka belum bisa menempati bangunan rumah. Anak-anak korban rumah rusak akibat angin kencang masih bertahan diatas terpal sambil menunggu bantuan dari pemerintah.