Masyarakat Lapor Dana Desa Liang Rp2 Miliar ke Kejari Ambon, Diduga Fiktif 

- Redaksi

Senin, 7 Oktober 2024 - 22:38 WIT

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

oplus_2

i

oplus_2

Ambon, gardamaluku,com — Masyarakat yang tergabung dalam masyarakat peduli Negeri Liang, Kecamatan Salahutu, Kabupaten Maluku Tengah Maluku melayangkan laporan dugaan penyelewengan keuangan dana desa Negeri Liang senilai Rp2 Miliar tahun anggaran 2023 di Kejaksaan Negeri (Kejari) Ambon.

Mereka mendatangi gedung Kejari Ambon sekitar pukul 11:00 WIT. Mereka membawa sejumlah dokumen korupsi dana desa negeri Liang senilai Rp2 miliar tahun anggaran 2023 yang diduga fiktif.

“Kami masyarakat adat Negeri Liang datang ke Kejari Ambon itu bermaksud untuk melaporkan pemakaian dana desa negeri Liang di tahun 2023, kami lapor terkait data fiktif yang kami temukan di lapangan yang tidak sesuai dengan program pemerintah negeri liang,”ujar warga Liang Ibrahim Wael usai menyerahkan pengaduan penyelewengan keuangan dana desa Negeri Liang di Gedung Kejari Ambon, Senin (7/10).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Ia bilang dokumen dugaan korupsi yang diserahkan kepada Kejaksaan Negeri Ambo meliputi pengadaan talud panahan tanah senilai Rp258.650.000, perbaikan rumah tinggal Rp45. juta, penerangan jalan umum (PJU) bantuan listrik Rp108.775.000, dan penerangan jalan bantuan listrik Rp40.800, sarpras pendukung posyandu Rp11.693.150.000.

Lalu, honor guru paud/TPA Rp43.200,000, pelayanan posyandu Rp209.500,000, pendataan pemetaan potensi desa Rp26.600,000, operasional kegiatan rembung stunting Rp11.195,000, ekonomi wirausaha Rp200 juta, bantuan pangan bibit nabati Rp94 juta, Difabel Rp169.200,000.

Baca Juga :  Ketua KPU Buru Diseret ke Rana Hukum

Kemudian, Bantuan Langsung Tunai (BLT) dari Dana Desa (DD) Rp421.200,000 dan penyelenggara pemerintahan senilai Rp51 juta, dan biaya lainnya Rp27.609.000.

Ia mengklaim beberapa program desa  yang diusung oleh pemerintah negeri Liang melalui APBdes tahun 2023 tersebut diatas tidak tersentuh langsung oleh masyarakat.

“Ada beberapa program yang tidak tersentuh langsung oleh masyarakat, dari situlah kita melihat ada fiktif karena tidak sesuai di lapangan, itu jadi keresahan warga,”ucapnya.

Untuk itu, ia meminta Kejari Ambon segera memproses aduan mereka sehingga Inspektorat Kota Ambon secepat melakukan investigasi pemeriksaan terhadap pemakaian dana desa Negeri Liang senilai Rp2 miliar tahun 2023.

Selain di Kejari, kata dia pihaknya juga tengah melayangkan surat tembusan penyelewengan keuangan dana desa Negeri Liang senilai Rp2 miliar yang diduga fiktif kepada Polresta Ambon dan Pulau-Pulau Lease, Polda Maluku, Kejaksaan Tinggi (Kejati) Maluku hingga Ombudsman perwakilan Maluku.

Lebih lanjut, ia berkata, setiap pengucuran dana desa Negeri Liang, Kecamatan Salahutu, Kabupaten Maluku Tengah dibawah Kepala Pemerintahan Negeri Taslim Samual tak pernah terbuka alias transparan soal dana desa.  Taslim Samual menjabat sebagai Kepala Pemerintahan Negeri (KPN) tahun 2022.

Baca Juga :  Kemenag Disemangati Raih Embarkasi Haji Penuh: Ikhtiar Maluku Wujudkan Pelayanan Bermartabat

Atas dasar itu, mereka mendesak Kejaksaan Negeri (Kejari) Ambon segera melakukan pemeriksaan terhadap Kepala Pemerintahan Negeri (KPN) Liang Taslim Samua dan Bendahara Negeri Liang Jannah Lestusen. Pasalnya, bendahara Jannah Lestusen diduga membeli mobil mereka Honda seharga Rp200 juta.

Ia bilang, masyarakat wajib memantau distribusi dan pemanfaatan dana desa setelah Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Marwan Jafar sempat meluncurkan program unggulan melalui Sistem Layanan Aspirasi dan Pengaduan Online Rakyat (LAPOR) 2015 silam.

Menurutnya LAPOR menjadi sarana agar masyarakat aktif memantau dana desa di daerah masing-masing termasuk dana desa Negeri Liang, Kecamatan Salahutu, Kabupaten Maluku Tengah, Maluku.

Sebagai informasi, dana desa mulai diluncurkan pada 2015 lalu. Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Marwan Jafar menargetkan seluruh dana desa dapat terserap pada Desember mendatang.

Hingga September ini baru 80 persen atau Rp16,57 triliun yang telah disalurkan ke rekening pemerintah kabupaten/kota.

Diketahui, pagu dana desa dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2015 sebanyak Rp20,7 triliun sehingga masing-masing desa sedikitnya akan menerima dana desa sebesar Rp254 juta.

Jumlah daerah penerima dana desa tahun 2015 adalah 434 kabupaten/kota dengan jumlah desa sebanyak 74.093 desa.

Berita Terkait

HIPMI Maluku Kawal Regenerasi di 11 Daerah, Dorong Tata Kelola Profesional Pengusaha Muda
Hadiri Pelantikan BPC HIPMI Malteng, Mony: Kolaborasi – HIPMI Pilar Pertumbuhan Ekonomi Lokal
HIPMI Malteng Dilantik, Bupati Dorong Sinergi Wirausaha Bangkitkan Ekonomi Daerah
Tuhenay Tegas di Forum Bisnis HIPMI SBB: Kita Tidak Kekurangan Potensi, Kita Butuh Kolaborasi Nyata
Dalam Forum Bisnis, Ketua Dekranasda SBB Dorong UMKM Jadi Pilar Ekonomi Lokal
Kopda NU Anggota Kodam Pattimura yang Aniaya Warga Rumah Tiga Divonis 4 Bulan 20 Hari, Ibu Korban Kecewa
Hak Pihak Ketiga Tertahan, Sadam Bugis Sentil Gubernur Maluku: Jangan Mengeluh, Bayar Kewajiban!
Sadam Bugis Minta Gubernur Maluku Tarik Ucapan Perihal Statement DOB

Berita Terkait

Senin, 12 Mei 2025 - 10:23 WIT

HIPMI Maluku Kawal Regenerasi di 11 Daerah, Dorong Tata Kelola Profesional Pengusaha Muda

Senin, 12 Mei 2025 - 06:59 WIT

Hadiri Pelantikan BPC HIPMI Malteng, Mony: Kolaborasi – HIPMI Pilar Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Minggu, 11 Mei 2025 - 20:01 WIT

HIPMI Malteng Dilantik, Bupati Dorong Sinergi Wirausaha Bangkitkan Ekonomi Daerah

Sabtu, 10 Mei 2025 - 10:54 WIT

Tuhenay Tegas di Forum Bisnis HIPMI SBB: Kita Tidak Kekurangan Potensi, Kita Butuh Kolaborasi Nyata

Jumat, 9 Mei 2025 - 16:39 WIT

Dalam Forum Bisnis, Ketua Dekranasda SBB Dorong UMKM Jadi Pilar Ekonomi Lokal

Berita Terbaru