Ambon, Gardamaluku.com –Ketua GMNI Kota Ambon Nasir Mahu mendesak Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Perwakilan Wilayah Maluku segera mengaudit PD Panca Karya terkait proyek penebangan kayu liar di hutan adat Desa Hole, Kecamatan Waesama, Kabupaten Buru Selatan.
Akibat penebangan kayu secara liar tersebut menimbulkan banjir bandang hingga melanda permukiman penduduk di Desa Hole.
“Kami meminta BPK segera mengaudit perusahaan PD Panca Karya terkait proyek penebangan kayu liar di hutan adat karena terjadi banjir bandang yang melanda kampung kami,”ujarnya melalui keterangan tertulis, Rabu (31/7) pagi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Ia bilang, mereka sempat menggelar aksi protes di Gedung Pemprov Maluku dan Gedung DPRD Puncak Karpan. Mereka meminta PJ Gubernur Maluku segera mengevaluasi kinerja Direktur PD Panca Karya Rusdy. Hutan adat mereka di babat habis demi kepentingan perusahaan PD Panca Karya.
Aksi protes yang digelar bertubi-tubi itu sebagai bentuk kekecewaan terhadap kehadiran perusahaan PD Panca Karya di Hutan adat Hole. Saat ini, hutan adat mereka di babat habis dan mendatangkan musibah banjir pada 3 Juli 2024 lalu.
Sebelumnya. Banjir bandang sempat menerjang permukiman penduduk di Desa Hole, Kecamatan Waesama, Kabupaten Buru Selatan pada 3 Juli 2024. Banjir itu diduga dipicu akibat penebangan kayu liar di hutan adat Hole.