Saparua, Gardamaluku, com — Calon Wakil Gubernur Maluku nomor urut 2, Michael Wattimena menggelar kampanye di Negeri Porto dan Negeri Haria, Kecamatan Saparua, Kabupaten Maluku Tengah, Sabtu (9/11).
BMW didampingi tim pemenangan dan pendukungnya, terlihat BMW juga disambut hangat dengan sukacita oleh puluhan warga Haria dan Porto.
Diketahui kampanye tatap muka ini di lakukan pada dua lokasi yakni Negeri Porto dan Haria.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Bapak dan Ibu, mari kita pilih yang sudah pengalaman. Bapak Michael teruji bahkan menjadi bagian dari pimpinan di DPR-RI. Banyak kontribusi nyata terhadap rakyat Maluku. Sementara Bapak Murad teruji dan terbukti menjadi pemimpin. Ia menjabat Kapolda, Dankor Brimob RI hingga memimpin Maluku Lima Tahun dalam yang ditimpa banyak cobaan bencana,”ujar Yoga Papilaya.
Calon Wakil Gubernur Maluku Michael nomor urut 2, Michael Wattimena mengatakan ada 10 program unggulan Paslon 2M. BMW sempat klarifikasi terkait informasi miring yang dikemukakan oleh paslon lain.
Salah satu isu yang menjadi fokus 2M adalah data kemiskinan di Maluku. BMW mengklaim paslon lain yang menyatakan bahwa Maluku berada di peringkat keempat termiskin di Indonesia. BMW juga menegaskan bahwa data tersebut tidak akurat dan menyesatkan.
Wattimena menjelaskan bahwa data kemiskinan Maluku telah berada di peringkat keempat selama beberapa periode kepemimpinan gubernur sebelumnya, termasuk masa kepemimpinan Murad Ismail. Mereka mempertanyakan mengapa data tersebut tiba-tiba berubah menjadi peringkat 20 dan 15 saat beberapa gubernur terdahulunya menjabat.
Wattimena berharap masyarakat dapat memperoleh informasi yang benar dan akurat mengenai kondisi kemiskinan di Maluku. Mereka juga menekankan pentingnya data yang valid dalam pengambilan keputusan dan kebijakan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Sementara itu, Michael mengklaim saat ini data terkait penurunan angka kemiskinan dan peningkatan pertumbuhan ekonomi di Maluku selama kepemimpinan Gubernur Murad Ismail.
Ia bilang data Badan Pusat Statistik (BPS) telah menunjukkan bahwa angka kemiskinan di Maluku pada tahun 2018 mencapai 18,12%. Angka tersebut kemudian turun menjadi 17,69% pada saat Murad Ismail menjabat sebagai Gubernur. Pada akhir masa jabatannya, angka kemiskinan kembali turun menjadi 16,05%.
“Artinya, ada kecenderungan penurunan angka kemiskinan di Maluku selama kepemimpinan Pak Murad,” ujar Wattimena.
Lebih lanjut, Wattimena juga menyinggung soal pertumbuhan ekonomi Maluku yang berada di atas pertumbuhan ekonomi nasional. Pada tahun 2022, pertumbuhan ekonomi Maluku mencapai 5,73%, jauh di atas pertumbuhan ekonomi nasional.
“Ini menunjukkan bahwa Maluku mengalami kemajuan signifikan dalam hal ekonomi,” tegas Wattimena.
Wattimena menambahkan pengelolaan keuangan di Provinsi Maluku selama lima tahun kepemimpinan Murad Ismail mendapatkan predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Hal ini menunjukkan bahwa tidak ada masalah dalam pengelolaan keuangan di Maluku.
“Mereka yang mengatakan Maluku tidak mengalami kemajuan, saya ingin bertanya, apa indikatornya? apa parameternya? nggak ada ya kan, jangan karena mau jadi gubernur lalu kasih jelek-jelekin ko orang lain, pasangan lain, tanpa data dan fakta,” tanya Wattimena.
Wattimena menegaskan bahwa data dan fakta menunjukkan bahwa Maluku mengalami kemajuan signifikan di berbagai bidang selama kepemimpinan Murad Ismail.
Wattimena menambahkan bahwa kehadiran mereka di semua tempat untuk mencerahkan, memberikan edukasi politik yang bagus supaya masyarakat itu tercerahkan. Sehingga pada saat pulang dari kampanye mereka itu merasa berbahagia, jangan pulang dari kampanye bertanya-tanya kenapa bisa seperti ini dan begitu padahal tidak sesuai dengan data dan fakta.
“Harapannya kita memohon doa dan dukungan daripada masyarakat yang ada di Haria, Saparua dan juga Maluku pada umumnya, supaya tanggal 27 nanti kalau bisa menggunakan hak pilihnya jangan golput, karena suara satu warga itu sangat menentukan kepemimpinan baik itu di tingkat Kabupaten Maluku Tengah yang nanti akan dipilih dan juga untuk tingkat Provinsi. Pilihlah sesuai hati nurani, jangan dipaksa atau diintimidasi, tapi biarkan masyarakat memilih sesuai dengan hati nuraninya,” harapnya. (Mei)