Langgur, gardamaluku, com — Dalam sepuluh tahun terakhir, implementasi Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) di Indonesia telah memberikan banyak manfaat untuk pesertanya, termasuk Abdul Jalil (55) yang merupakan seorang sopir, yang menjadi peserta Program JKN dengan segmen peserta Penerima Bantuan Iuran (PBI).
Mulanya, Abdul merasakan nyeri saat buang air kecil. Setelah diperiksa, ia didiagnosa terkena penyakit kelenjar prostat dan harus dioperasi.
“Memang pola hidup saya kurang sehat, apalagi saya bekerja sehari-hari menjadi seorang supir yang cenderung duduk sepanjang hari. Suatu hari saya merasakan nyeri saat buang air kecil, karena semakin sakit maka keluarga saya mengantarkan saya ke rumah sakit untuk diperiksa,” ungkap Abdul pada saat ditemui di Rumah Sakit Umum Daerah Karel Sadsuitubun, pada Jumat (18/10).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Abdul menambahkan, ketika di rumah sakit dan menjalani perawatan, dirinya dilayani dengan baik dan cepat oleh petugas rumah sakit dan dokter. Dari hasil pemeriksaan dokter, dirinya mengalami pembengkakan kelenjar prostat dan dokter menganjurkan untuk menjalani operasi.
“Saya dirawat sejak 14 Oktober 2024, ketika di rumah sakit saya diberikan pelayanan yang baik oleh petugas dan dokter yang memeriksa saya. Selain itu, Perawat rumah sakit juga siaga 24 jam. Sekalipun tengah malam, jika kami membutuhkan pelayanan, mereka sangat sigap dan ramah dalam melayani. Dokter yang memeriksa saya mengatakan kalau saya harus dioperasi,”ucapnya.
Beruntungnya, Abdul dan keluarga sudah menjadi peserta Program JKN. Ketika dokter menyebut dirinya harus menjalani operasi, dia tidak kebingungan lagi memikirkan masalah biaya pengobatan karena Abdul yakin semua biaya akan ditanggung oleh BPJS Kesehatan.
“Ketika mendengar perkataan dokter bahwa saya harus menjalani operasi, awalnya saya takut tapi demi sembuh dari penyakit ini saya bersedia. Mengenai biaya, saya sudah tidak khawatir karena saya yakin sudah ditanggung penuh oleh BPJS Kesehatan,”kata Abdul.
Ia bersyukur atas fasilitas kesehatan yang ada karena memungkinkan mereka mendapatkan perawatan yang diperlukan tanpa beban biaya yang memberatkan.
“Saya sangat bersyukur dengan adanya Program JKN, semua biaya perawatan di RSUD Karel Sadsuitubun ini ditanggung sepenuhnya, mulai dari pemeriksaan awal hingga operasi dan perawatan pasca operasi. Hal ini memberikan semangat bagi saya, karena saya bisa fokus sepenuhnya kepada kesehatan saya tanpa harus memikirkan masalah finansial,”tuturnya.
Abdul menyadari bahwa kesehatan adalah prioritas utama dan dengan dukungan dari BPJS Kesehatan, ia bisa lebih tenang menghadapi setiap langkah perawatan. Ia berharap bahwa lebih banyak orang dapat memanfaatkan program tersebut agar tidak mengalami kesulitan yang sama.
Dalam kesempatan tersebut, ia menyampaikan bahwa mengambil langkah cepat dalam mencari pertolongan medis dapat membuat perbedaan besar dalam perjalanan kesehatan seseorang. Abdul meyakini bahwa kesehatan adalah investasi terpenting dalam hidup, dan BPJS Kesehatan menjadi salah satu sarana untuk mewujudkan itu bagi masyarakat Indonesia.
“Saya ingin semua orang tahu bahwa kesehatan adalah investasi terpenting dalam hidup. Menghadapi penyakit dengan sikap yang tepat dan segera mencari pertolongan medis adalah kunci untuk mencegah kondisi yang lebih serius. Dengan dukungan dari tenaga medis dan program BPJS Kesehatan telah membantu kami melewati masa sulit ini dengan lebih mudah,” imbuh Abdul.
Mengakhiri perbincangan tersebut, ia meminta bantuan kepada pegawai bpjs kesehatan yang mewawancarai untuk membantu dirinya mengunduh dan mendaftar pada Aplikasi Mobile JKN, agar saat balik untuk kontrol, dirinya bisa mengambil antrean online di Aplikasi Mobile JKN.