Ambon, GardaMaluku.com– Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) Ambon menarik belasan mahasiswa magang dari tiga lembaga strategis sekaligus menandatangani kerja sama dengan Ambon Ekspres. Momentum yang berlangsung di ruang rapat Rektorat, Senin (29/9), bukan sekadar seremoni penutupan magang, melainkan penegasan arah baru kampus dalam membangun jembatan antara dunia akademik dan dunia profesional.
Rektor IAKN Ambon, Prof. Dr. Yance Z. Rumahuru, menyebut pengalaman 14 hari para mahasiswa di Yayasan Gasira Maluku, Balai Pelestarian Kebudayaan, dan Ambon Ekspres menjadi modal penting untuk menatap masa depan.
Ia menekankan, pengalaman tersebut akan ditularkan ke mahasiswa lain agar menjadi energi motivasi kolektif. Lebih dari itu, Rumahuru menegaskan pihaknya tengah merancang kurikulum berbasis kolaborasi dengan praktisi dan profesional agar pembelajaran di kampus tidak berhenti pada teori, tetapi menyatu dengan realitas lapangan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Rumahuru juga menyoroti langkah strategis lain yang sedang digarap, yakni transformasi IAKN Ambon menuju status universitas. Semua syarat hukum sudah dipenuhi, tinggal menunggu lampu hijau pemerintah.
Menurutnya, perubahan status bukan sekadar label, tetapi kunci untuk memperkuat kontribusi Maluku dalam menyiapkan sumber daya manusia unggul pascakonflik dan menjaga integrasi bangsa menuju Indonesia Emas.
Sementara itu, Direktur Ambon Ekspres, Nasri Dumula, memberi catatan tajam bagi mahasiswa agar meneladani kepedulian rektor terhadap dunia jurnalistik. Ia mengingatkan bahwa profesi wartawan adalah panggilan yang menuntut keberanian, kedalaman berpikir, dan keteguhan etika.
“Menggali berita seperti menggali sumur, semakin dalam semakin banyak yang ditemukan. Tapi jangan sampai kehilangan netralitas,” ujarnya.
Nasri juga menegaskan komitmen Ambon Ekspres untuk menjadi laboratorium belajar bagi mahasiswa. Dengan inovasi koran digital dalam format teks, audio, dan video, ia berharap mahasiswa dapat merasakan langsung dinamika media modern. “Pintu kami terbuka 24 jam.
Kolaborasi ini adalah investasi untuk melahirkan generasi Maluku yang mampu bersuara di panggung nasional,” tegasnya.***