Hanya 10 Kuota CPNS SBB Tahun 2024, Pj Bupati Dinilai Tidak Punya Kemampuan Lobi

- Redaksi

Minggu, 1 September 2024 - 19:46 WIT

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ambon, Gardamaluku.com– PEMERINTAH membuka alokasi formasi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) tahun 2024. Selain CPNS, pemerintah juga membuka kesempatan pengabdian anak bangsa kepada negara dan daerah melalui Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).

Kuota formasi untuk CPNS dan PPPK di provinsi Maluku, sebanyak 22.564 formasi. Itu terdiri dari pemerintah 9 kabupaten dan 2 kota ditambah pemerintah provinsi Maluku itu sendiri.

Kabupaten dengan jumlah kuota tersedikit adalah kabupaten Seram Bagian Barat (SBB).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Yang mana, Untuk CPNS, Pemerintah yang dipimpin PJ Bupati, Dr. Achmad Jais Ely hanya mendapat jatah 10 formasi atau 10 orang. Sementara untuk PPK pemerintah SBB hanya mendapat kuota 90 formasi.

Total alokasi formasi CPNS dan PPPK tahun 2024 untuk kabupaten bertajuk Saka Mese Nusa itu hanya 100 formasi.

Perihal ini mendapat tanggapan keras sejumlah kalangan di kabupaten SBB. Sebagaimana datang dari Mario Kakisina, Mahasiswa ahkir studi pascasarjana magister ilmu Universitas Pattimura.

Kakisina meminta, Pj Bupati SBB secepatnya dievaluasi oleh Menteri Dalam Negeri (Mendagri).

Pj Bupati dinilai tidak mampu meloby Kuota untuk kabupaten SBB. Hal ini karena kebutuhan tenaga, terutama kesehatan masih sangat banyak, namum tidak dapat diperjuangkan.

Baca Juga :  Proyek Jalan Aspal di Tantui Senilai Rp9 Miliar Rusak, Suami-Istri Jatuh dan Terluka

“Ini sebagai wujud ketidak pedulian terhadap masyarakat SBB. Tinggal lihat siapa yang memimpin kabupaten SBB saat ini. Orang-orang siapa. Selesai itu barang. Jangan muluk-muluk menganalisa. Mereka tidak punya kepedulian terhadap masyarakat SBB,” endus Kakisina.

Kakisina menjelaskan, Pj Bupati mestinya sudah tahu ini jauh-jauh hari, sehingga ada langkah antispasi yang kongkrit sebelum ditetapkan atau diumumkan.

“Ini rupaya PJ Bupati lebih sibuk di wilayah lain. Bukan urus hajat hidup orang SBB. Pj Bupati lemah tidak mampu melobi,” terang Kakisina menilai.

Kakisina menegaskan, sedini mungkin, jika PJ Bupati tidak menunjukan komitmen kuat membersamai masyarakat SBB, lebih baik kembali saja ke Pemerintah Provinsi Maluku, bertugas sebagai Kepala Dinas sebagaimana biasa.

“Ini perihal Mengurus masa depan ratusan hingga ribuan anak bangsa. Mengurus kabupaten para leluhur tanah seram. Bukan mengurus kepentingan-kepentingan,” tegas Kakisa.

Kakisina menjelaskan, kesejahteraan daerah mestinya jadi wacana besar. Hal ini dapat dieksekusi melalui pemenuhan kuota terpusat seperti CPNS.

Tenaga kesehatan di SBB itu minim. Negeri-negeri di kawasan pegunungan kesulitan mendapat pelayanan. Baik kesehatan, penyuluhan, bahkan tenaga guru juga sama.

“SBB butuh banyak, tapi yang tersedia hanya 10. Pj Bupati harus dievalusi. Mendagri Tito Karnavian, salah pilih penjabat Bupati. Adalah lebih baik, diganti saja,” pungka dia.

Baca Juga :  Pembukaan Musda IV Hanura Maluku: Orno Hadir, Publik Politik Terarah

Sementara, Fahrul Kaisuku, Pemuda Kabupaten SBB asal Huamual menyayangkan kuota yang terlalu sedikit tersebut.

Alokasi Formasi di SBB kata Kaisuku, bukan tidak sebanding lagi dengan ribuan sarjana muda di SBB, melainkan tidak dapat dibanding-banding.

“Artinya, ketimpangan ini sudah telalu ngeri,” tegas Kaisuku

Kaisuku menjelaskan, ketimpangan kesejahteraan masyarakat di SBB dapat dilihat jelas, pelayanan kesehatan yang tidak memadai di sejumah kecamatan, dan infrastruktur yang tidak menunjang di sejumlah kawasan vital, berujung kelumpuhan pertumbuhan ekonomi.

Perihal kuota CPNS, Kaisuku mengaku, itu bagian dari ketidak mampuan penjabat BUpati Dr. Achmad Jais Ely.

“Artinya beliau lemah dalam meloby. Sependapat, Mendagri salah tunjuk orang memimpin Saka Mese Nusa,” singkat aktivis Rumah Inspirasi dan Literasi provinsi Maluku tersebut.

Sebagaimana diketahui, akumulasi total CPNS 2024 Untuk pemerintah provinsi Maluku dan pemerintah Sembilan Kabupaten Dua kota, sebanyak 5.793 formasi.

Sementara akumulasi total PPPK kabupaten kota dan pemerintah provinsi sebanyak 16.771 formasi. Sehingga total keseluruhan CPNS dan PPK sebanyak 22.564.***

Berita Terkait

Walikota Geram! Camat, Lurah dan Kades/Raja Tak Jalankan Jumpa Rakyat
IAKN Ambon Bongkar Realitas Kekerasan Seksual Dunia Kampus Lewat Ngobrol Pintar
Warga Rumahtiga Kebanjiran Akibat Proyek Unpatti
Peringatan Maulid Nabi Serukan Toleransi dan Kehidupan Damai
Sosialisasi Program Gizi Gratis di Ambon, Pemerintah Dorong Generasi Sehat dan Unggul
Golkar Maluku Salurkan Santunan bagi Korban Konflik Hunuth–Hitu
SMK Negeri 2 Ambon Dapat Laboratorium Bahasa Baru, Bukti Soliditas Alumni Bersama RBS
Dipapar Isu Miring, Kuasa Hukum Alhidayat Wajo Angkat Bicara

Berita Terkait

Jumat, 3 Oktober 2025 - 23:08 WIT

Walikota Geram! Camat, Lurah dan Kades/Raja Tak Jalankan Jumpa Rakyat

Jumat, 3 Oktober 2025 - 22:41 WIT

IAKN Ambon Bongkar Realitas Kekerasan Seksual Dunia Kampus Lewat Ngobrol Pintar

Kamis, 2 Oktober 2025 - 23:14 WIT

Warga Rumahtiga Kebanjiran Akibat Proyek Unpatti

Kamis, 2 Oktober 2025 - 23:11 WIT

Peringatan Maulid Nabi Serukan Toleransi dan Kehidupan Damai

Kamis, 2 Oktober 2025 - 00:06 WIT

Golkar Maluku Salurkan Santunan bagi Korban Konflik Hunuth–Hitu

Berita Terbaru

AMBON

Warga Rumahtiga Kebanjiran Akibat Proyek Unpatti

Kamis, 2 Okt 2025 - 23:14 WIT