Ambon, GardaMaluku.com– Pemerhati Investasi Seram Bagian Barat (SBB), Yanto Lemosol, menyatakan dukungan penuh terhadap langkah Gubernur Maluku Hendrik Lewerissa yang memanggil Bupati SBB, Ketua DPRD, serta pejabat terkait, untuk membahas ancaman hengkangnya PT Seram Island Mining (SIM) dari wilayah tersebut.
Pertemuan dijadwalkan berlangsung di Kantor Gubernur Maluku, dengan agenda utama klarifikasi faktor penyebab rencana penarikan investasi perusahaan.
“Saya mengapresiasi sikap cepat Pak Gubernur yang langsung mengambil inisiatif memanggil semua pihak. Ini bentuk kepemimpinan yang sigap dalam menjaga iklim investasi,” kata Lemosol, Rabu (13/8) malam.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Sebelumnya, Gubernur Lewerissa menegaskan, Pemerintah Provinsi memberikan dukungan penuh agar investasi PT SIM berjalan baik di SBB, demi keberlangsungan lapangan kerja dan pengentasan kemiskinan di Maluku.
“Kalau investasi yang masuk tidak didukung, dari mana kita bisa mengurangi kemiskinan dan pengangguran? Tugas kita adalah menciptakan suasana kondusif. Saya optimis PT SIM tidak akan hengkang dari SBB,” ujar Lewerissa.
Kritik untuk Pemkab SBB
Meski mendukung langkah gubernur, Lemosol menilai Pemkab SBB di bawah kepemimpinan Bupati Asri Arman seharusnya menangani persoalan ini sejak awal.
“Indikasi gesekan antara perusahaan dan pihak lokal sudah muncul sejak lama. Pemerintah kabupaten mestinya segera memediasi, bukan membiarkan masalah berlarut-larut hingga mengancam keberlangsungan investasi,” tegasnya.
Menurut Lemosol, lambannya respons Pemkab SBB dapat memberi sinyal negatif bagi investor lain yang berencana menanamkan modal di daerah tersebut.
“Investasi seperti PT SIM memberi multiplier effect bagi perekonomian. Kalau dibiarkan begitu saja, SBB bisa kehilangan momentum pertumbuhan dan kepercayaan investor,” tandasnya.***