Ambon, GardaMaluku.com— Rektor Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) Ambon, Prof. Dr. Yance Z. Rumahuru, melepas secara resmi mahasiswa Program Studi Agama dan Budaya, Fakultas Ilmu Sosial Keagamaan (FISK), untuk melaksanakan program magang di tiga lembaga strategis di Maluku.
Kegiatan ini berlangsung pada 2–20 September 2025 dengan tema Memperkuat Cinta Tanah Air dan Harmoni Sosial melalui Magang Partisipatif: Eksplorasi Nilai Agama dan Budaya dalam Konteks Maluku untuk Indonesia Emas.
Dalam sambutannya, Prof. Rumahuru menegaskan bahwa FISK dengan Prodi Agama dan Budaya merupakan satu-satunya fakultas dengan nomenklatur tersebut di Indonesia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Keunikan ini, menurutnya, menjadi kebanggaan sekaligus peluang besar bagi mahasiswa untuk berkontribusi dalam dunia kerja nyata.
“Magang ini bukan sekadar perpanjangan belajar di kelas, melainkan simulasi kerja sesungguhnya. Di sini kalian akan dilatih disiplin, tanggung jawab, dan kemampuan beradaptasi di lingkungan profesional. Tunjukkan keterampilan terbaik dan buktikan bahwa mahasiswa FISK layak diperhitungkan,” pesan Rektor.
Sejak dibuka pada 2015, prodi ini awalnya direncanakan bernama Studi Agama-Agama.
Namun, karena keterbatasan nomenklatur, akhirnya diputuskan nama Agama dan Budaya yang hingga kini tetap menjadi satu-satunya di Indonesia.
Dengan kekhasan itu, lanjut Prof. Rumahuru, lulusan FISK IAKN Ambon diyakini mampu menembus berbagai sektor kerja yang menuntut sensitivitas sosial dan wawasan lintas agama.
Program magang kali ini melibatkan 15 mahasiswa yang ditempatkan di Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XX Maluku, Yayasan Gasira Ambon, dan media cetak Ambon Ekspres.
Selama hampir tiga pekan, mereka akan terjun dalam aktivitas pelestarian budaya, advokasi kemanusiaan, hingga peliputan media.
Ketua Panitia, Handry, menjelaskan bahwa magang ini berangkat dari urgensi memperkuat identitas kebangsaan dan harmoni sosial di tengah kemajemukan Indonesia, khususnya Maluku.
“Mahasiswa tidak hanya belajar teori, tetapi juga menjadi agen perubahan di masyarakat,” ujarnya.
Persiapan kegiatan dilakukan sejak 18 Agustus 2025 dengan SK Rektor yang membentuk panitia beranggotakan delapan orang. Seluruh kebutuhan kegiatan didukung IAKN Ambon dengan total anggaran Rp27,7 juta.
Sekretaris Panitia, Ahsani Amalia Anwar, menambahkan bahwa magang ini menjadi ruang pembelajaran kontekstual untuk menginternalisasi nilai agama dan budaya lokal.
“Kami berharap mahasiswa bisa membangun jejaring harmoni sosial sekaligus memperkaya wawasan multikultural mereka,” katanya.
Dalam kesempatan itu, mahasiswa juga mendapat pembekalan dari berbagai narasumber profesional, di antaranya Pimpinan Ambon Ekspres Hadia Wali, Ketua Yayasan Gasira Maluku Dr. Lies Marantika, serta perwakilan Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah Maluku Mesak Wakim.
Rektor menutup pesannya dengan harapan agar mahasiswa menjunjung tinggi integritas, etika, dan dedikasi selama magang.
“Jadikan pengalaman ini bekal menuju masa depan. Jagalah nama baik almamater dan bawalah pulang pengalaman berharga yang akan menempa kalian menjadi pribadi matang, berdaya saing, serta mampu menghadirkan solusi di tengah masyarakat,” pungkas Prof. Rumahuru.***