Ambon, GardaMaluku.com– Dua peristiwa bersejarah mewarnai perjalanan masyarakat Maluku pada bulan September 2025. Gereja Protestan Maluku (GPM) memperingati usia ke-90 tahun sejak berdiri pada 6 September 1935, sementara Kota Ambon merayakan hari jadinya yang ke-450 tahun pada 7 September 2025.
Ketua DPD Partai Hanura Maluku, Drs. Barnabas Nataniel Orno, menyampaikan dua momentum ini bukan hanya seremonial, melainkan ruang refleksi bersama untuk melihat bagaimana peran gereja dan kota dalam membentuk identitas masyarakat Maluku sekaligus kontribusinya bagi Indonesia.
Menurut Wakil Gubernur 2019-2024 itu, GPM memiliki sejarah panjang sebagai institusi keagamaan yang tidak hanya melayani jemaat, tetapi juga hadir dalam dinamika sosial, pendidikan, dan pembangunan masyarakat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Selama sembilan dekade, GPM telah menjadi bagian dari denyut kehidupan masyarakat Maluku. Gereja ini bukan hanya rumah ibadah, tetapi juga pusat pembentukan nilai, moral, dan kepedulian sosial. Semoga GPM terus bergerak bersama par Ambon, Maluku, dan Indonesia pung bae,” ujarnya.
Sementara itu, mengenai peringatan 450 tahun Kota Ambon, ketua DPD yang baru terpilih pada Musda IV tanggal 30 Agustus lalu itu menilai perjalanan empat setengah abad kota ini adalah bukti ketangguhan dan keberagaman.
Dari kota yang lahir dalam dinamika sejarah kolonialisme, Ambon kini menjelma sebagai City of Music, pusat kebudayaan, dan simbol toleransi di Maluku.
“Ambon adalah kota yang menabur, bertumbuh, dan berbuah karena kasih Tuhan, sebagaimana firman dalam Markus 4:1–9. Kini tugas kita adalah menjaga Ambon tetap menjadi rumah bersama yang aman, damai, dan inklusif bagi semua,” tambahnya.
Lebih jauh, Orno menekankan bahwa GPM dan Kota Ambon memiliki keterkaitan erat dalam membangun jati diri masyarakat Maluku.
Gereja memberi fondasi nilai, sementara kota menyediakan ruang tumbuh bagi masyarakatnya. Keduanya, menurutnya, harus terus berjalan beriringan agar Maluku dapat memberi kontribusi nyata bagi bangsa.
“Dua momentum besar ini mengingatkan kita semua bahwa persatuan, keadilan, dan kesejahteraan hanya bisa dicapai jika kita mau bekerja sama. Saya mengajak seluruh masyarakat Maluku untuk terus berjuang bersama, memperkuat persaudaraan, dan menjadikan Ambon serta Maluku sebagai teladan kehidupan yang rukun, maju, dan bermartabat,” tutup dia.