Piru, Gardamaluku.com— Pemuda Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB) mendesak Kepolisian Resor SBB untuk segera mempublikasikan perkembangan kasus pembakaran dua alat berat jenis eskavator milik PT. SIM yang hingga kini belum menemukan titik terang. Desakan itu disampaikan oleh tokoh pemuda SBB, Mario Kakisina, pada Rabu (13/8/2025).
Menurut Mario, keterbukaan informasi terkait kasus ini sangat penting, mengingat peristiwa tersebut sempat viral dan memicu keresahan luas di masyarakat.
Ia menilai terkesan lamban penanganan dapat menimbulkan preseden buruk bagi iklim investasi di Bumi Saka Mese Nusa.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Kasus ini tidak boleh dibiarkan berlarut-larut. Masyarakat berhak tahu perkembangan penyelidikannya. Kalau dibiarkan berlama-lama tanpa kejelasan, ini akan menggerus kepercayaan publik,” ujarnya.
Sebelumnya, Polres SBB mengonfirmasi bahwa proses penyelidikan masih berlangsung secara intensif. Hingga Senin (4/8/2025), aparat telah memeriksa 13 orang saksi untuk mengungkap pelaku dan motif di balik insiden tersebut.
Kepala Seksi Humas Polres SBB, Ipda Asep Souisa, mengatakan, pihaknya belum menetapkan tersangka. Penyidik masih mendalami keterangan saksi dan melakukan klarifikasi terhadap berbagai data yang telah dihimpun.
“Belum ada penetapan tersangka. Kasus ini masih dalam tahap penyelidikan. Kami masih mendalami semua informasi yang masuk,” kata Ipda Asep.
Peristiwa pembakaran dua eskavator milik PT. SIM terjadi beberapa waktu lalu di wilayah operasional perusahaan dan sempat menghebohkan publik. Selain menimbulkan keresahan di masyarakat sekitar, insiden tersebut juga memunculkan kekhawatiran akan stabilitas keamanan dan perlindungan aset vital di SBB.
Meski pihak kepolisian berjanji akan bekerja profesional dan transparan, Mario menegaskan, keterbukaan informasi kepada publik harus menjadi prioritas agar tidak menimbulkan spekulasi liar.
“Kami menghormati proses hukum, tapi masyarakat juga perlu diyakinkan bahwa kasus ini benar-benar ditangani serius,” tegasnya.**