Ambon, GardaMaluku.com– Aksi unjuk rasa Majelis Pengurus Wilayah (MPW) Pemuda Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI) Maluku di depan Kantor Kejaksaan Tinggi (Kejati) Maluku, Jumat (12/9/2025), menuai sorotan dari Jaringan Aspirasi Masyarakat (JAM) Seram – Maluku.
Koordinator JAM Maluku, Taufik Rahman Saleh, menilai aksi tersebut terindikasi mengarah personal Dr. Achmad Jais Ely.
Padahal, Jais baru menjabat Kepala Dinas pada November 2023 dan sepanjang 2024 mengemban amanah sebagai Penjabat Bupati Seram Bagian Barat (SBB).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Bagaimana bisa sekelas ICMI keliru sasaran? Publik tahu Jais baru pegang jabatan itu belakangan, jadi tidak tepat jika dijadikan target utama aksi. Dr. Jais sebelumnya pegawai kementerian,” ujar Taufik.
Menurutnya, tuntutan Pemuda ICMI yang mendorong pencopotan jabatan dan pemeriksaan terhadap Jais terkesan tidak objektif.
Ia menegaskan, perjuangan membela kepentingan publik seharusnya mengedepankan nilai akademis dan bukti yang jelas.
“Kalau soal tuntutan umum terkait dugaan perampokan uang rakyat, kami sepakat dan mendukung. Tetapi bila yang diutamakan justru menyerang personal, jelas keliru,” tegasnya.
Taufik juga menyinggung latar belakang Jais yang dikenal sebagai birokrat murni sekaligus cendekia muslim aktif di ICMI Orwil Maluku.
Karena itu, ia menilai Pemuda ICMI seharusnya membuka ruang dialog formal sebelum menggelar aksi.
“Aneh juga kalau sesama ICMI tidak lebih dulu membuka ruang dialog. Bukankah itu langkah yang lebih bijak dan tentu lebih ilmiah?” tambahnya.
Meski mengkritisi, Taufik tetap memberikan dukungan moral agar Pemuda ICMI konsisten menyuarakan aspirasi masyarakat Maluku, dengan catatan dilakukan secara tepat, objektif, dan berorientasi pada kepentingan publik.
Sebagaimana diketahui, aksi Pemuda ICMI Maluku di Kejati menyoroti dugaan penyimpangan anggaran pembangunan dan rehabilitasi Gedung Terarium DTW Namalatu Beach, Desa Latuhalat, Kecamatan Nusaniwe, Kota Ambon.***