Ambon, GardaMaluku.com– AscArt Auto Fest (AAF) 2025 kembali membuktikan dirinya sebagai ajang otomotif terbesar dan paling berpengaruh di Maluku. Bertempat di Taman Budaya Karang Panjang, Ambon, festival yang berlangsung pada 20–21 September ini tidak hanya menghadirkan deretan kendaraan terbaik, tetapi juga menyatukan dunia otomotif, seni, hiburan, dan pemberdayaan ekonomi kreatif dalam satu panggung besar.
Di usia ke-41 tahun, AAF tampil sebagai ruang kolaborasi lintas komunitas yang memberi warna baru bagi geliat industri kreatif lokal.
Kehadiran sejumlah tokoh penting dalam pembukaan acara menegaskan posisi strategis festival ini. Panitia menyebut, pembukaan dihadiri Novita Anakotta anggota DPD RI, Welhelm Kurnala Ketua DPW Partai Perindo Provinsi Maluku sekaligus anggota DPRD Provinsi Maluku.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Salah satu tokoh paling proaktif dan ikut terlibat langsung mengaw adalah Patrik Moenandar, Wakil Ketua DPRD Kota Ambon sekaligus Pembina AscArt Ambon.
Saat diwawancarai, dia menegaskan bahwa kegiatan ini bukan sekadar kontes atau pameran kendaraan.
“AscArt Auto Fest 2025 bukan hanya tentang pameran dan kontes kendaraan, tetapi juga ruang bagi generasi muda menyalurkan bakat, ide, dan inovasi mereka. Kita ingin menunjukkan bahwa otomotif bisa menjadi bagian dari industri kreatif yang memberi dampak ekonomi,” ujarnya dalam wawancara pada malam puncak.
Kemeriahan festival tercermin dari ragam kompetisi yang digelar sejak hari pertama. Mulai dari Sunmori Fashion Matic, Sunmori Racing Non Matic, Fashion Style RX King, hingga kategori modifikasi tematik seperti Best Thematic Paint Colour dan Best Person Choice, semuanya dirancang untuk menyalurkan kreativitas anak muda.
Tidak hanya itu, festival ini juga menampilkan Photo Contest dengan penekanan pada kreativitas murni tanpa editing, Eksebisi Cinematic, Battle Dance, hingga pertunjukan musik dari talenta Ambon.
Hari kedua semakin meriah dengan hadirnya Fun SPL Audio Contest yang memperlihatkan inovasi audio mobil dari berbagai komunitas.
Malam puncak menjadi sorotan utama dengan penobatan King of AscArt Auto Fest 2025. Gelar prestisius ini diperebutkan oleh komunitas mobil melalui puluhan kategori, dari Best Car Club hingga Best Modified City Car LCGC.
Sebanyak 106 piala, piagam penghargaan, dan bonus dipersiapkan bagi para pemenang, sementara penghargaan khusus diberikan kepada 32 senior AscArt sebagai bentuk apresiasi atas dedikasi mereka sejak komunitas ini berdiri pada 1984.
Festival ini tidak hanya menggerakkan komunitas otomotif, tetapi juga menjadi ruang tumbuh bagi pelaku UMKM. Kehadiran produk kuliner dan kreatif lokal menjadikan AAF sebagai wadah pemberdayaan ekonomi yang mampu menarik ribuan pengunjung.
Dalam perjalanan panjangnya, AscArt yang lahir dari semangat anak muda pecinta otomotif kini berkembang menjadi komunitas solid dengan divisi mobil dan fotografer, serta konsisten menjaga eksistensi otomotif di Maluku selama lebih dari empat dekade.
Apresiasi pun datang dari para senior AscArt yang menegaskan pentingnya kebersamaan dan kerja keras panitia.
“Tanpa kalian, AscArt hanyalah kenangan indah. Tahun depan mari kita buat yang lebih luar biasa lagi. Tetap solid dan jaga kekompakan,” demikian pesan mereka.
Patrik Moenandar menambahkan, antusiasme masyarakat membuktikan bahwa AAF telah menjadi identitas baru bagi Ambon sebagai kota kreatif.
Ia berharap festival ini terus menjadi agenda tahunan dengan skala yang lebih besar, melibatkan lebih banyak komunitas, serta memberi dampak luas bagi otomotif, budaya, dan ekonomi kreatif Maluku.
Harapan itu kini terpatri dalam semangat menuju AscArt Auto Fest 2026, yang diyakini akan menjadi perayaan otomotif dan kreativitas dengan gaung lebih besar: “Maju Otomotif Ambon, bahkan Maluku.”***