GardaMaluku.com, – Ambon : Dugaan Pesta Minuman Keras (Miras) di Kediaman Rumah Jabatan Ketua DPRD Kota Ambon, Morits. Librecht Tamaela beberapa waktu lalu yang sempat menghebohkan Kota Ambon ternyata menemui babak baru.
Pasalnya, melalui Tim Investigasi Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai NasDem Provinsi Maluku yang ditugaskan untuk memeriksa lebih detail tentang kebenaran kasus tersebut telah mendapatkan fakta baru.
Kepada media ini salah satu nara sumber dari DPW Partai NasDem Maluku, yang dihubungi melalui pesan chat whatsapp, Selasa, (02/09/2025) menegaskan kalau persoalan tersebut telah mendapat titik terang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Baru senin kemarin selesai investigasi di TKP (Tempat Kejadian Perkara) Rumah Jabatan. “Katong” (kita) sedang mendalami ada temuan juga yang tim sementara ambil, satu tahapan lagi untuk lengkapi hasil investigasi untuk melengkapi laporan yang tim akan sampaikan kepada pimpinan. Yang jelas sudah titik terang dari hasil investigasi,” tutur nara sumber tersebut.
Sementara itu, berkaitan dengan kapan penyerahan hasil kerja tim, menurut dia, dalam minggu ini seluruh hasil kerja sudah dirampungkan dan akan diserahkan ke pimpinan dan akan ditindaklanjuti menjadi sebuah keputusan partai.
Sayangnya mengenai fakta baru yang menjadi titik terang tersebut, yang bersangkutan enggan menjelaskannya. Sementara itu, berkaitan dengan rekaman CCTV di tempat kejadian juga sementara diperiksa oleh tim.
Menurut nara sumber, publik diharap menunggu saja hasil kerja tim yang sebentar lagi akan rampung, dan pastinya akan disampaikan kepada publik.
Untuk diketahui, sebelumnya berkaitan dengan beredarnya kabar pesta miras di rumah jabatan Ketua DPRD yang melibatkan Morits Tamaela yang adalah Ketua DPRD Kota Ambon sekaligus Ketua DPD Partai NasDem Kota Ambon sempat ramai beredar diberitakan sejumlah media lokal bahkan media nasional beberapa pekan kemarin.
Terhadap kejadian tersebut, sempat diberitakan diduga terjadi penganiayaan kepada salah satu staf pegawai Sekretariat DPRD Kota Ambon, (Jimron)
Menanggapi pemberitaan tersebut telah diklarifikasi berulang kali baik oleh Tamaela sendiri dan juga dari saudara Jimron, bahkan telah dilakukan jumpa pers di Gedung Baileo Rakyat, Belakang Soya dan diikuti puluhan awak media.
Dlam keterangan persnya, Tamaela menegaskan kalau tidak pernah ada pesta miras, yang ada hanya dibelikan dua botol minuman keras tradisional (sopi) untuk para pekerja yang sementara membuat pos jaga karena kedinginan alibat kerja ditengah hujan. Tamaela sendiri mengaku hanya meneguk sekali selalu itu dia istirahat tidur.
Kaitan dengan pemukulan (penganiayaan) saudara Jimron sama sekali dirinya tidak mengetahui dan tidak terjadi di rumah dinas saat itu. Hal itu juga sempat diklarifikasi oleh Jimron sendiri saat jumpa pers.
Sayangnya dari klarifikasi yang disampaikan terdapat beberapa hal yang kelihatan janggal, sehingga DPW Partai NasDem Maluku melalui Ketua DPW telah membentuk tim investigasi untuk mengungkapkan kebenaran yang sesungguhnya.
Disisi lain, kaitan dengan informasi korban penganiayaan (Jimron) diketahui telah diperiksa secara langsung oleh tim investigasi, dari hasil pemeriksaan kala itu, saudara Jimron diketahui telah menceritakan kronologis dari awal kejadian sampai dirinya didapati telah dianiyaya yang sampai saat ini belum tau dengan jelas siapa pelakunya. (Redaksi)