Piru, Gardamaluku.com— Dr. Achmad Jais Ely, baru menjabat kurang lebih Tiga Bulan setelah di Lantik oleh Pj Gubernur Maluku, Ir. Sadali le pada Mei 2024 lalu.
Meski baru seumur jagung dan hanya menjabat sementara, rupanya Penjabat dengan Nomor register di Kemendari, 100.2.1.3-1111 tahun 2024 itu menyimpan sejuta mimpi untuk melakukan pembaharuan di kabupaten bertajuk Saka Mese Nusa.
Media ini baru mengetahui satu dari sekian missi yang dijalankan senyap oleh Jais Ely saat Ngopi Bareng Tokoh Masyarakat dan Pemuda di Kairatu pekan kemarin.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Adalah misi pendidikan dengan memberikan beasiswa kepada anak daerah untuk melanjutkan studi magister. Tidak tanggung-tanggung, 11 perwakilan dari tiap kecamatan di SBB diberikan kesempatan oleh Pj Bupati SBB.
Kesebelas nama itu adalah:
- Aan Patilouw, SH,
- Koce Johana Liline,S.Sos,
- Felin Afriyanti Luhukay, S.STP,
- Suratmi Nurlette,SE,
- Media Seventina Ruspanah,SP,
- Raynaldo Corputty, S.Pi,
- Ibrahim Kaliky, ST,
- Ahmat Towio, S.STP,
- Markus Marthen Somae, S Pd,
- Natalia Mandaku. S.IP.
- Yeni Latekay, SE.
Menanggapi hal tersebut Senin (09/09), Muhammad Fahrul Kaisuku Direktur Rumah Inspirasi dan Literasi memberikan standing applause kepada Pj Bupati SBB dan jajarannya.
Kaisuku mengakui, kerja baik pemerintah daerah tersebut bagian dari wujud komitmen pemerintah daerah untuk memperbaharui pola yang selama ini tidak sehat di SBB.
Dikatakan,kebijakan dan missi tersebut Patut diberi apresiasi dan dicontohi oleh siapapun yg menjadi kepala daerah di SBB nantinya.
“Penting memang peningkatan sumber daya manusia Di SBB. SDM di SBB perlu untuk dilakukan pembaharuan atau upgrade untuk kepentingan pembangunan masa mendatang. Salah satunya dengan program program S2 seperti yang sudah dilakasanakan tersebut,” akui Kaisuku.
“Semoga ini menjadi pemantik kedepannya akan terus berlanjut dan lebih banyak lagi. Hari-hari ini 11 perwakilan yang diterbangkan mengapai cita Magister, besok-besok bisa 50 hingga 100. Semoga, kita beri dukungan penuh,” tambah Kaisuku.
Kendati demikian, Kaisuku menilai, misi terkesan senyap tersebut harus dilakukan terbuka, dan wajib diketahui, public. Karena itu berkaitan dengan kerja-kerja badan public, sekelas Pemerintah Daerah.
“Apresiasi setingi-tingginya kepada Pj Bupati SBB. Saya pernah menulis Omon-Omon Penjabat Bupati. Ini tidak terlepas dari peran perangkat yang kaku mempublikasi kinerja pemda ke Publik SBB. Yang mana, Publik SBB punya hak mengetahui, mengawal apa apa yang dikerjakan badan public, seperti pemerintah daerah SBB,” pungkas Kaisuku.
Jika lanjut Kaisuku, informasi perihal kinerja Pj Bupati SBB tidak secara sistematis dipublikasikan, sudah barang tentu, ada hak hak masyarakat yang dikebiri.
“Salah satunya, hak informasi public. Ini juga berkaitan dengan edukasi kepada masyarakat SBB, terutama generasi muda calon pemimpin masa mendatang. Maka sistematis perlu jadi ukuran formal di tengah-tengah masayarakat luas,” pungkas dia.***