Ambon, Gardamaluku.com– UPAYA Badan Nasional Penanggulangan Terorimse dalam melalukan penanggulangan radikalisme melalui Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT), terus digenjot di seluruh Indonesia.
Tak terkecuali di Maluku, BNPT RI bersama FKPT Maluku menggelar Gerakan Muda, Bangga Beragama dan Bernegara alias Gembira Beragama dengan menghadirkan tokoh lintas agama kabupaten Maluku Tengah, Kamis (05/09).
Kegiatan berlangsung di Aula kantor Kementerian Agama Malteng dihadiri oleh Pj. Bupati Rakib Sahubawa yang diwakili Asisten Bidang Administrasi dan Umum, M. Bahrun Kalauw, Jajaran Forkopimda Malteng, ketua dan pengurus FKPT Provinsi Maluku serta melibatkan masyarakat dalam pencegahan radikalisme dan terorisme.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Pemateri Nasional yang dihadirkan dari BNPT adalah Prof. Dr. H. Andi Faisal Bakti, Guru Besar Universitas negeri Syarif Hidayatullah (State Islamic University) Jakarta. Sementra pemateri lokal, Husein Bin Taher, Kepala Penyelenggara Zakat dan Wakaf Kementerian Agama Kabupaten Maluku Tengah.
Ketua FKPT Provinsi Maluku Dr. H. Abdul Rauf mengatakan, kegiatan ini merupakan bagian dari program kerja yang disusun setiap tahun, khususnya dibidang agama dan sudah dilakukan sebanyak tiga kali di Malteng.
“Harapan kami, dengan kegiatan ini mudah-mudahan apa yang disajikan oleh narasumber bisa dicerna dan selanjutnya bisa diaplikasikan ditengah-tengah masyarakat nanti,” kata Rauf.
Dia menjelaskan, sepanjang tahun 2023, tidak ada aksi terorisme di Indonesia, akan tetapi Sebanyak 148 teroris telah ditangkap, yang didominasi kelompok JI dan JAD yang berkiblat kepada Al-Qaeda dan ISIS.
“Hasil Riset BNPT 2023 menunjukkan bahwa pergerakan penyebaran paham radikal terorisme dengan berbungkus pemahaman keagamaan ini merambah kepada kelompok perempuan, anak, dan remaja / Generasi Z (11-26 tahun) melalui berbagai modusnya baik secara online maupun offline.
“Masuk ke ranah politik dan mengubah pendekatan dari “hard” menjadi “soft approach” dari strategi “bullet” menjadi “ballot strategy”. (dari peluru ke sosial). Sepanjang tahun 2023 juga, terdapat 2.670 temuan konten digital bermuatan IRET (Intoleransi, Radikalisme, Ekstrimisme, Terorisme), 1.922 di antaranya diusulkan untuk di-take down, sebagian besar terdapat pada facebook/instagram,” papar akademisi asal IAIN Ambon itu.
Dirinya berharap dalam menghadapi Pemilihan Kepala Daerah mendatang, peserta yang hadir dalam kegiatan ini, turut memberikan kontribusi dalam mengantar masyarakat agar tidak terjadi sesuatu yang tidak diharapkan.
“Kita semua punya tanggung jawab yang sama untuk menjaga Kamtibmas di Maluku Tengah. Membantu aparat dan penyelenggara mensukseskan hajat negara,” ajak Rauf.
Sementara Pj Bupati Malteng, melalui Asisten Administrasi Umum M. Bahrun Kalauw mengatakan bahwa, kegiatan ini memiliki makna yang sangat penting dalam membangun kesadaran dan tanggung jawab bersama sebagai warga negara, terutama bagi generasi muda, untuk senantiasa menjaga keutuhan dan persatuan bangsa melalui penguatan nilai-nilai agama dan kebangsaan.
“Saya mengapresiasi langkah yang diambil oleh Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) melalui Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) dalam menginisiasi pelaksanaan kegiatan ini,” ucapnya.
Menurutnya, di tengah tantangan global yang semakin kompleks, seperti radikalisme dan terorisme, peran serta generasi muda menjadi sangat vital. Mereka adalah ujung tombak dalam upaya menjaga keutuhan NKRI dan menanamkan nilai-nilai moderasi beragama.
“Dengan mengedepankan pendekatan yang inklusif dan dialogis, saya yakin program Gembira Beragama dapat memberikan pemahaman yang mendalam kepada seluruh peserta, sekaligus menginspirasi kaum muda untuk menjadi agen perdamaian dan toleransi dalam lingkungan masing-masing,” jelasnya.
Tak lupa ia juga mengingatkan kepada semua hadir bahwa, kebersamaan dan persatuan adalah kunci utama dalam menjaga keutuhan bangsa.
“Untuk itu, melalui kegiatan ini, mari kita perkuat semangat gotong royong dan saling menghargai antarumat beragama, sebagai wujud nyata kecintaan kita terhadap bangsa dan negara,” pintah Sahubawa.***