Ambon, Gardamaluku.com– LOYALIS Hendrik Lewerissa asal Kecamatan Huamual, mendukung penuh langkah tegas Gubernur Maluku terpilih tersebut untuk mempolisikan Patrick Papilaya. Dukungan ini disampaikan Resti menyusul beredarnya video Patrick yang dianggap menghina Hendrik dengan kata-kata kasar melalui siaran langsung di TikTok beberapa hari lalu.
Dukungan loyalis itu disampaikan melalui Resti Kaliki. Dikatakan tindakan Patrick sudah keterlaluan dan mencoreng martabat pemimpin daerah.
“Pak Hendrik tidak hanya calon gubernur terpilih, tetapi juga Ketua DPD Gerindra Maluku. Penghinaan ini bukan sekadar serangan personal, tetapi juga mencederai simbol partai dan para pendukungnya,” ujar Loyalis dan simpatisan partai berlambang burung Garuda itu kepada media, Senin (23/12).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Kaliki menegaskan pentingnya tindakan hukum yang tegas agar kasus serupa tidak terulang. Dirinya mewakili rekan rekan Loyalis sekecamatan Huamual meminta Polda Maluku segera memproses laporan yang telah diajukan oleh Sekretaris DPC Gerindra Kabupaten Buru, Mustafa Umasugi, terhadap Patrick Papilaya.
Sebelumnya, Wakil Ketua DPD Gerindra Maluku, Riki Paliama, juga mendesak pihak kepolisian untuk bertindak cepat demi memberikan efek jera.
“Gerindra minta dia diproses hukum. Kita tidak ingin ada tindakan relawan yang melampaui hukum, sehingga pelaku harus ditahan,” tegas Riki.
Ucapan Patrick dalam video berdurasi 44 detik tersebut memantik amarah banyak pihak.
Dalam video tersebut, Patrick menyebut Hendrik “tidak cukup level” dibandingkan gubernur sebelumnya, Murad Ismail, dengan tambahan kata-kata yang vulgar.
Kaliki berharap proses hukum ini dapat berjalan cepat dan transparan, agar fokus masyarakat Maluku kembali pada pembangunan di bawah kepemimpinan Hendrik Lewerissa dan Abdullah Vanath (LAWAMENA). “Maluku butuh pemimpin yang dihormati, bukan dihina. Kami berdiri bersama Pak Hendrik untuk menegakkan martabat ini,” pungkasnya.***