Piru, GardaMaluku.com– Pilkada serentak 2024 menjadi momentum penting bagi Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB). Komisi Pemilihan Umum (KPU) tengah bersiap untuk mengumumkan hasil resmi yang akan menentukan arah pembangunan daerah ini.
Namun, ujian sebenarnya bukan hanya pada siapa yang dinyatakan menang, melainkan pada bagaimana masyarakat dan para kandidat serta simpatisan menyikapi hasil dengan penuh kedewasaan.
Pasca penetapan hasil, perbedaan pandangan sering kali memicu protes hingga sengketa hukum. Kondisi ini wajar dalam demokrasi, tetapi harus dihindari agar tidak berkembang menjadi konflik yang merugikan masyarakat. SBB membutuhkan stabilitas untuk menghadapi tantangan pembangunan yang lebih besar.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Ridal Jufri Kaisupy, anggota DPRD SBB dari Partai Amanat Nasional, mengajak masyarakat untuk melupakan perbedaan demi kemajuan bersama.
“Menang atau kalah itu sudah menjadi sunnatullah. Jangan sampai euforia kemenangan atau kekecewaan atas kekalahan merusak hubungan antarsesama warga. Kita harus menjaga persatuan demi kemajuan Seram Bagian Barat,” tegasnya.
Hal ini diamini oleh Abdul Majid Putuhena, politisi Partai Keadilan Sejahtera, yang mengingatkan bahwa kekalahan bukanlah akhir segalanya.
“Kekalahan bukan soal reputasi atau harga diri, tetapi bentuk kasih sayang Tuhan agar kita terhindar dari bahaya kekuasaan yang bisa membawa seseorang lupa daratan,” ujarnya.
Menurut H. Abd Muthalib Kaisupy, politisi senior dan mantan anggota DPRD SBB, tanggung jawab terbesar justru ada di pundak pasangan calon yang menang.
“Pemimpin terpilih harus mengayomi semua warga, bukan hanya pendukungnya. Tidak boleh lagi ada sekat-sekat politik. Mari bersama mendukung program pemerintah baru demi kemajuan Kabupaten SBB,” ungkapnya.
Sementara itu, Muhammad Nawawi Selan, politisi senior sekaligus mantan anggota DPRD SBB, menambahkan bahwa janji-janji kampanye harus menjadi prioritas pemimpin terpilih.
“Masyarakat pasti menagih komitmen untuk memperbaiki ekonomi, mengentaskan kemiskinan, meningkatkan pendidikan dan kesehatan, serta membuka lapangan kerja. Pemimpin baru harus fokus pada itu,” jelasnya.
Seram Bagian Barat: Bersama Menuju Masa Depan yang Lebih Baik
Pilkada bukan hanya soal menang atau kalah, tetapi tentang bagaimana semua elemen masyarakat dapat bersatu untuk membangun daerah.
Pasangan yang kalah seharusnya menerima hasil dengan lapang dada dan belajar untuk memperbaiki diri, sementara pasangan yang menang harus bekerja keras memenuhi harapan masyarakat.
“Pemimpin terpilih adalah milik seluruh rakyat, bukan hanya pendukungnya. Kita harus bersama-sama mendukung pemerintahan yang baru demi kemajuan Kabupaten Seram Bagian Barat,” ujar Nawawi.
SBB memiliki potensi besar dalam sumber daya alam dan budaya yang kaya.
Namun, potensi ini tidak akan maksimal jika perbedaan politik terus memecah-belah masyarakat. Dengan melupakan perbedaan dan menempatkan kepentingan bersama di atas segalanya, SBB dapat menjadi contoh daerah yang matang secara demokrasi dan sukses membangun masa depan.
Saatnya masyarakat Seram Bagian Barat bersatu, melupakan perbedaan pilihan, dan bergerak bersama demi kemajuan daerah tercinta. Dengan kebersamaan, semua tantangan dapat dihadapi dan cita-cita pembangunan dapat terwujud.***