Asri – Selfinus, Kemerdekaan, dan Jalan Panjang Politik Anggaran untuk Saka Mese Nusa

- Redaksi

Minggu, 17 Agustus 2025 - 15:02 WIT

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

  • Catatan Redaksi: Muhammad Fahrul Kaisuku

Ambon, GardaMaluku.com– Delapan puluh tahun Indonesia merdeka jadi momentum refleksi, untuk menakar sejauh mana arti kemerdekaan telah dirasakan. Namun pertanyaan mendasar yang masih perlu direnungkan ialah apakah kemerdekaan telah benar-benar memberi ruang adil bagi daerah-daerah di pinggiran nusantara untuk menikmati pembangunan? Pertanyaan ini sangat relevan jika kita melihat Kabupaten Seram Bagian Barat, sebuah wilayah di Maluku yang dikenal dengan identitas “Saka Mese Nusa” namun masih berhadapan dengan berbagai tantangan mendasar, mulai dari keterbatasan infrastruktur, keterbelakangan pendidikan, hingga lemahnya daya saing ekonomi masyarakat.

Dalam konteks refleksi kemerdekaan tahun ini, hadir sosok Bupati baru Seram Bagian Barat, Asri Arman, bersama Wakil Bupati Selfinus Kainama yang resmi dilantik pada Februari 2025. Kehadiran keduanya tidak hanya dilihat sebagai pergantian kepemimpinan administratif, melainkan sebagai momentum penting yang menandai babak baru perjalanan daerah ini. Publik berharap kemerdekaan yang selama ini hanya menjadi slogan, benar-benar mewujud menjadi kesejahteraan nyata bagi masyarakat Huamual, Kairatu, hingga Taniwel.

Asri Arman bukanlah tokoh yang asing bagi masyarakat maupun dunia politik Maluku. Tiga periode kiprahnya di DPRD telah menempanya sebagai politisi matang dengan jejaring luas, pemahaman mendalam tentang birokrasi, serta kecakapan membaca dinamika kebijakan nasional. Kini, ketika ia dipercaya menjadi bupati, ekspektasi masyarakat melejit tinggi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Ia dipandang sebagai seorang kingmaker politik dari Saka Mese Nusa yang diharapkan mampu menembus dinamika politik anggaran nasional demi membuka jalan kemajuan Kabupaten Seram Bagian Barat. Sebab, di era desentralisasi fiskal yang masih berat sebelah, daerah dengan keterbatasan sumber daya lokal sangat membutuhkan pemimpin yang mampu melobi dan memperjuangkan kepentingannya di hadapan pemerintah pusat. Dengan kapasitas dan pengalaman yang dimilikinya, Asri Arman diyakini mampu menjalankan peran strategis tersebut.

Baca Juga :  Efrita, Dispar Maluku dan Kita: Bangun Solusi, Bukan Sekadar Sensasi

Namun, seorang pemimpin tentu tidak bekerja sendiri. Kehadiran Wakil Bupati Selfinus Kainama menjadi pelengkap yang memperkaya kepemimpinan SBB. Berasal dari dunia pendidikan, Selfinus membawa perspektif akademis, moralitas seorang pengajar, serta komitmen membangun manusia melalui ilmu pengetahuan. Sinergi antara seorang politisi kawakan dan seorang pendidik ini diharapkan menjadi kombinasi ideal untuk melahirkan kebijakan pembangunan yang tidak hanya mengejar angka-angka statistik, tetapi juga menyentuh kualitas hidup masyarakat secara nyata.

Pasca pelantikan, keduanya berhadapan dengan sederet pekerjaan rumah yang tidak ringan. Jalan antar kecamatan yang masih sulit diakses, fasilitas kesehatan yang minim, hingga kualitas pendidikan yang masih tertinggal, menuntut penanganan segera. Sumber daya alam yang melimpah, baik di laut maupun di darat, sejauh ini belum memberi nilai tambah optimal bagi masyarakat. Banyak potensi yang terbuang sia-sia karena lemahnya pengelolaan dan minimnya dukungan infrastruktur. Di sinilah letak tantangan sekaligus peluang bagi kepemimpinan baru: bagaimana menjadikan kekayaan alam sebagai motor penggerak ekonomi daerah yang benar-benar berpihak pada nelayan, petani, dan masyarakat pesisir.

Baca Juga :  Efrita, Dispar Maluku dan Kita: Bangun Solusi, Bukan Sekadar Sensasi

Refleksi kemerdekaan bagi masyarakat Seram Bagian Barat tidak boleh berhenti pada seremoni pengibaran bendera tiap 17 Agustus. Refleksi sejati adalah memastikan bahwa masyarakat kecil di kampung-kampung merasakan kehadiran negara melalui pembangunan jalan, layanan kesehatan yang layak, pendidikan yang berkualitas, dan ekonomi yang menghidupi. Inilah esensi kemerdekaan yang sesungguhnya. Dan untuk mewujudkan itu, dibutuhkan keberanian politik, integritas, serta kemampuan memperjuangkan kepentingan daerah dalam dinamika politik nasional.

Dengan pengalaman panjang di parlemen, Asri Arman memiliki modal politik yang cukup untuk menembus sekat-sekat tersebut. Ia harus mampu menjadikan SBB sebagai daerah yang tidak hanya hadir di peta administratif, tetapi juga di peta pembangunan nasional. Sementara Selfinus Kainama, dengan latar belakang pendidik, dapat memastikan bahwa pembangunan diarahkan untuk meningkatkan kualitas manusia Saka Mese Nusa. Keduanya memikul amanat sejarah yang besar: menghadirkan kemerdekaan yang lebih substansial di bumi Seram Bagian Barat.

Refleksi kemerdekaan tahun ini seharusnya menjadi momentum kebangkitan. Dengan kepemimpinan yang berpihak pada rakyat, berani mengambil keputusan, dan mampu menembus birokrasi pusat, Asri Arman bersama Selfinus Kainama berpeluang mencatatkan sejarah baru. Jika harapan ini diwujudkan, maka Seram Bagian Barat tidak lagi hanya dikenal sebagai daerah pinggiran, melainkan sebagai daerah yang mampu berdiri sejajar dalam arus besar pembangunan nasional. Dan ketika itu terwujud, kemerdekaan bukan lagi sekadar slogan, melainkan kenyataan hidup yang benar-benar dirasakan oleh masyarakat Saka Mese Nusa.***

Berita Terkait

Efrita, Dispar Maluku dan Kita: Bangun Solusi, Bukan Sekadar Sensasi

Berita Terkait

Minggu, 17 Agustus 2025 - 15:02 WIT

Asri – Selfinus, Kemerdekaan, dan Jalan Panjang Politik Anggaran untuk Saka Mese Nusa

Senin, 21 Juli 2025 - 16:17 WIT

Efrita, Dispar Maluku dan Kita: Bangun Solusi, Bukan Sekadar Sensasi

Berita Terbaru