Ambon, GardaMaluku.com– Basri Wasahua tak lagi diam. Relawan Partai Golkar Maluku ini akhirnya angkat bicara soal pemberitaan yang menyeret namanya dan menyerang tokoh Golkar Maluku, Rohalim Boy Sangadji.
Kepada wartawan di Ambon, Jumat (25/04), Ia menegaskan, pernyataan yang menyudutkan Boy bukan datang dari inisiatif pribadi.
Tekanan datang dari lingkar internal partai, khususnya dari dua nama yang disebut secara terang: Azis Mahulette dan James Timisella.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Mereka dorong saya untuk bicara soal PAW Golkar Maluku. Mereka minta saya bilang Boy Sangadji tidak layak pimpin DPD,” ujar Basri tegas. “Padahal saya tidak punya kapasitas bicara soal struktur partai.”
Basri mengungkap skenario yang terjadi. Dia diundang ke sebuah kafe untuk ngobrol santai.
Dalam suasana informal itu, percakapan mulai mengarah pada manuver internal partai. Beberapa hari kemudian, dia mendapat telepon untuk menanggapi isu yang sama.
“Saya pikir hanya diskusi biasa. Tapi ternyata, omongan saya dimuat sebagai pernyataan resmi. Saya tidak diberi tahu sebelumnya,” ungkapnya.
Basri menyayangkan tindakan tersebut dan secara terbuka menyampaikan permintaan maaf kepada Boy Sangadji.
“Saya minta maaf atas kegaduhan yang muncul. Terutama kepada Pak Boy Sangadji. Berita berita waktu itu, bukan suara saya, tapi suara yang disusupkan ,” akui dia.
Dengan klarifikasi ini, Basri berharap publik bisa melihat bahwa ada upaya sistematis untuk menjatuhkan figur potensial seperti Boy Sangadji dari dalam partai sendiri.***