Piru, GardaMaluku.com– RUMAH Inspirasi dan Literasi bersama Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) kabupaten Seram Bagian Barat (SBB) akan menggelar Dialog Publik mengulik isu Tambang dan Politik di kabupaten SBB.
Hal ini diakui direktur Rumah Inspirasi dan Literasi, Muhammad Fahrul Kaisuku melalui siaran pers, Jumaat (04/10).
Dikatakan, inisiasi pihaknya menggelar dialog selain dalam rangka memeriahkan pentahapan Pilkada 2024 dengan nilai nilai edukasi juga sekaligus mempertegas komitmen Pilkada Damai.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Kita akan berkolaborasi dengan PWI SBB. Mulanya mau dibikin tanggal 5 hari Sabtu, tapi karena ada kendala teknis, perihal kesediaan waktu narasumber makanya kita undur dan menyesuaikan. Tema dialog publik kita yakni, Potensi SBB Sebagai Arena Perselingkuhan Politik Bisnis Aktor Lokal,” akui Kaisuku.
Kaisuku menjelaskan, isu tambang menjadi lagu wajib dan terus digiring dalam setiap perhelatan Pilkada, dari tahun ke tahun. Pasca Pilkada isu itu hilang bak ditelan bumi.
“Sehingga ini menjadi atensi kita bersama. Potensi potensi itu mestinya jangan hanya dijadikan komoditi politik tertentu melainkan dapat bermanfaat bagi rakyat SBB umumnya. Kita tahu sendiri, ekonomi kabupaten tercinta kita ini lagi tidak baik baik saja,” terang Kaisuku.
Kaisuku mengutip slogan yang disiarkan British Broadcasting Corporation (BBC). Dimana ada tambang, di situ ada penderitaan warga. Di mana ada tambang, di situ ada kerusakan lingkungan, tidak akan bisa berdampingan. Kecuali kesepakatan saling menguntungkan masyarakat lokal. Bukan coporasi.
Laporan dari Indonesia yang ditulis BBC, menyebutkan, dari Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, hingga Papua, ada jejak konflik sosial dan kerusakan lingkungan di wilayah lingkar
pertambangan.
“Kami ingin menggambarkan ilustrasi sederhana pada perusahan yang secara umum tidak merusak alam seperti komoditi Pisang Abaka di kecamatan Seram Barat. Satu orang dilaporkan meninggal dunia, dan sejumlah orang luka-luka akibat mempertahankan tanah dari leluhurnya. Tidak hanya kerugian jiwa manusia, melainkan pula, kerugian materil. Petani cengkeh, mengeluh, kebun warga tergerus. Urusan periode ke periode tidak tuntas dari masa ke masa. Perpindahan tapuk kepemimpinan kabupaten berganti-ganti, masih juga sama, ketidak puasan. Ini nyata.”
“Apalagi mau bicara Minerba di SBB. Masyarakat terkesan dicekoki dengan gula-gula cepat kaya. Masyarakat terkesan dibodohi bodohi. Pemerintah juga terksean apatis. Paket komplit pokoknya di SBB ini,” tambah Kaisuku menjelaskan.
Sementara Sekretaris PWI SBB, Yonli Mellay mengakui adanya kolaborasi bersama satu satunya LSM Rumah Inspirasi yang bermarkas di negeri Iha Kulur tersebut.
Menurut Yonly, pihaknya mendukung karena misi utamanya adalah menebar virus virus baik terhadap pola pikir masyarakat SBB melalui SBB.
“Memang kami tidak dapat menjangkau ke semua tempat karena keterbatasan ini. Tapi melalui media dunia bisa tahu. Bukan saja kabupaten kita SBB,” jelas Yonly.
Yonly menegaskan, prinsipnya, pihaknya akan mendukung program program berbasis pendidikan literasi, politik dan lain lain demi SBB berkemajuan.
“Kita tetap punya agenda utama lainnya yakni Komitmen Deklarasi Bersama Pilkada Damai 2024,” pungkas Yonly.****