GardaMaluku.com : Ambon,— Suasana haru dan semangat memenuhi Auditorium Universitas Kristen Indonesia Maluku (UKIM) saat 332 wisudawan menjalani prosesi pengukuhan.
Dari program Diploma, Sarjana (S1), Magister (S2), hingga Doktoral (S3), para lulusan tak hanya menerima gelar akademik, tetapi juga suntikan motivasi luar biasa dari sang Rektor, Dr. Henky Herzon Hetharia, M.Th.
Dalam pidato utamanya, Rektor menyampaikan sebuah pernyataan yang menggetarkan hati dan menggugah kesadaran.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Ijazah itu hanya selebar kertas, tapi dampaknya harus seluas dunia,” ungkap Rektor.
Pernyataan ini disambut dengan riuh tepuk tangan dari para wisudawan, keluarga, dan tamu undangan yang hadir.
Lebih dari sekadar seremoni akademik, wisuda kali ini menjadi momentum refleksi dan tantangan. Rektor Hetharia menekankan bahwa nilai sejati dari pendidikan tinggi tidak diukur dari gelar semata, melainkan dari seberapa besar kontribusi lulusan terhadap masyarakat, bangsa, negara, dan gereja.
Ia juga mengkritisi cara pandang sempit yang masih mengakar kuat di masyarakat Maluku, di mana profesi Pegawai Negeri Sipil dianggap sebagai satu-satunya ukuran kesuksesan. Padahal, banyak tokoh besar bangsa ini lahir dari keberanian untuk berpikir berbeda dan bertindak mandiri.
Pesan inspiratif ini diperkuat oleh sambutan Wakil Gubernur Maluku yang turut hadir dalam prosesi tersebut. Ia mengajak para lulusan untuk menjadi agen perubahan yang menggerakkan roda ekonomi dan sosial di tanah Maluku, bukan sekadar menambah angka pengangguran terdidik.
Reaksi positif pun membanjiri media sosial usai pidato tersebut beredar. Warganet memuji pesan Rektor UKIM sebagai suara yang relevan dan sangat dibutuhkan generasi muda saat ini.
Dengan semangat perubahan yang menggema dari podium wisuda, UKIM berharap para lulusan tahun 2025 akan menjadi lebih dari sekadar pemegang gelar—mereka adalah motor penggerak kemajuan, pionir inovasi, dan penyulut harapan baru bagi Maluku dan Indonesia. (Oliv)