GardaMaluku.com: Ambon, – Ketua DPD PDI Perjuangan Maluku, Benhur Watubun, menegaskan bahwa arah kebijakan partai dalam lima tahun ke depan akan diprioritaskan untuk memperkuat kedaulatan maritim serta pembangunan berbasis laut di seluruh wilayah Maluku.
Pernyataan ini disampaikan saat konferensi pers di Kantor DPD PDIP Maluku, Senin (03/11/2025).
Dalam pertemuan resmi bersama para Ketua DPC dari 11 kabupaten/kota se-Maluku, Benhur menekankan pentingnya menyatukan langkah strategis di seluruh daerah sebagai respons atas arahan dari DPP PDIP.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Kami ingin memastikan seluruh DPC di 11 kabupaten/kota memiliki visi dan semangat yang sama.
Ini kunci konsolidasi agar perjuangan Maluku ke depan terarah dan terukur,” kata Benhur.
Sementara itu, Sekretaris DPD PDIP Maluku, Nancy Purmiasa, mengangkat tema besar perjuangan partai di daerah ini: “Membangun Kedaulatan Maritim Maluku: Jalan Kerakyatan Menuju Keadilan Sosial.”
Nancy menjelaskan bahwa tema ini sangat sejalan dengan kebijakan nasional PDIP yang menitikberatkan pada penguatan laut sebagai modal utama pembangunan nasional, menepis kesalahan orientasi pembangunan yang selama ini bersifat daratan.
“Ibu Ketua Umum, Megawati Soekarnoputri, berulang kali mengingatkan bahwa Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia, bukan negara daratan,” ujarnya.
“Maluku dengan wilayah laut mencapai 93 persen adalah gambaran nyata mengapa paradigma pembangunan harus berbasis maritim,” tandas dia.
PDIP Maluku menegaskan integrasi pembangunan kesehatan, pendidikan, ekonomi, dan infrastruktur berbasis kemandirian maritim. Dalam kebijakan lima tahun mendatang, laut akan dijadikan poros utama pembangunan daerah.
“Mari kita bangun Maluku dari laut. Laut adalah sumber kehidupan dan kesejahteraan yang harus menjadi inti pembangunan, sementara daratan tetap kuat mendukung,” pungkas Nancy penuh semangat.
Dengan komitmen ini, PDIP Maluku siap menjadi motor penggerak perubahan yang membawa Maluku ke era baru pembangunan berkelanjutan dan kedaulatan maritim yang kokoh. (Tsy)


















