Piru, GardaMaluku.com– Gubernur Maluku dan FPPBM merasa kepedulian terhadap masyarakat pada wilayah terpencil kembali terwujud oleh Pemerintah Provinsi Maluku. Melalui sinergi dengan Forum Pemuda Pulau Buano Maluku (FPPBM), Gubernur Maluku, Hendrik Lewerissa, menyalurkan ratusan paket sembako bagi masyarakat kurang mampu, lansia, penyandang disabilitas, serta pemangku agama dan adat Negeri Buano Utara, Kecamatan Huamual Belakang, Kabupaten Seram Bagian Barat.
Bantuan ini menjadi bukti nyata perhatian pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat, terutama menjelang Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriah.
Ketua FPPBM Maluku, Imbing Tuhuteru, mengungkapkan bahwa bantuan tersebut terdiri dari paket sembako berisi beras, minyak, gula, dan terigu yang terdistribusi secara merata kepada tiga kelompok penerima utama.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Kami memastikan bantuan ini tepat sasaran, termasuk bagi mereka yang menjaga nilai sosial dan budaya Negeri Buano Utara,” ujar Tuhuteru.
Lebih dari sekadar bantuan sosial, inisiatif ini merupakan langkah nyata untuk mengurangi kesenjangan ekonomi pada daerah terluar dan tertinggal.
“Pak Gubernur ingin memastikan bahwa pulau-pulau kecil seperti Buano tidak tertinggal dalam pembangunan. Ini juga menjadi bentuk penghargaan bagi para pemangku agama dan adat yang selama ini menjadi pilar masyarakat,” tambahnya.
Apresiasi Raja Buano Utara
Raja Buano Utara, Ahmad Nurlette, menyampaikan apresiasinya atas penyaluran bantuan ini yang bertepatan dengan momentum Idul Fitri.
“Paket sembako seperti ini jarang kami dapatkan, dan Alhamdulillah kali ini kami menerima bantuan langsung dari Gubernur Maluku. Semoga ini dapat meringankan beban masyarakat yang membutuhkan,” ungkapnya.
Selain itu, ia juga berharap kepemimpinan Hendrik Lewerissa dapat menghadirkan program prioritas bagi Buano Utara, termasuk pengembangan Talaga Namaola dan peningkatan fasilitas Puskesmas.
Kepala Soa Nuru Eti, Hamdan Tuhuteru, menambahkan bahwa bantuan ini sangat berarti bagi masyarakat yang mengalami kesulitan ekonomi. Sementara itu, Ali Lukaraja, salah satu penyandang disabilitas penerima bantuan, mengungkapkan rasa syukurnya.
“Harga sembako di pulau ini sangat mahal. Bantuan ini adalah jawaban atas doa kami untuk meringankan beban hidup yang kami hadapi.”
FPPBM Maluku memastikan bahwa distribusi bantuan akan diselesaikan sepenuhnya dan dilaporkan langsung kepada Gubernur Maluku. Lebih dari sekadar program sosial, kegiatan ini menjadi simbol sinergi antara pemuda, pemerintah, serta pemangku adat dan agama dalam membangun Maluku yang lebih sejahtera dan inklusif.***