- Hendrik Lewerissa dan Abdullah Vanath membangun kolaborasi strategis dengan pemerintah pusat untuk percepatan pembangunan infrastruktur, penguatan pendidikan, dan pengelolaan hutan berkelanjutan. Langkah ini mencerminkan komitmen mereka menjadikan Maluku lebih maju dan berdaya saing. **
Oleh : Fahrul Kaisuku | Direktur Media Center Pimpinan Wilayah Pemuda Muhamamdiyah.
Ambon, Maluku– Pasca pemilihan kepala daerah (Pilkada) di Maluku, Hendrik Lewerissa, gubernur terpilih dan Wakilnya, H. Abdullah Vanath yang akan dilantik pada 7 Februari 2025 mendatang, memulai serangkaian pertemuan strategis dengan sejumlah menteri di Jakarta. Langkah ini bukan hanya sekadar pertemuan biasa, tetapi sebuah langkah inovatif dalam memperkuat jaringan kerja dan membangun fondasi pemerintahan yang lebih solid di Maluku. Mengingat tantangan yang dihadapi wilayah ini, terutama dalam hal infrastruktur dan pendidikan, Lewerissa – Vanath melihat pentingnya membangun hubungan yang erat dengan pemerintah pusat untuk memastikan kelancaran pembangunan di masa depan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Salah satu pertemuan penting diadakan dengan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas, Suharso Monoarfa. Diskusi difokuskan pada upaya sinergi untuk mempercepat pembangunan infrastruktur transportasi dan publik, yang selama ini menjadi kendala utama di wilayah tersebut.
Menteri Pekerjaan Umum (PU), Dody Hanggodo, turut terlibat untuk menyusun rencana konkret yang melibatkan peningkatan konektivitas antarwilayah Maluku. Keputusan untuk memulai pertemuan sebelum pelantikan mencerminkan visi Koalisi LAWAMENE yang proaktif dalam mengatasi isu-isu struktural yang mempengaruhi kehidupan masyarakat di Maluku.
Selain itu, Lewerissa – Vanath juga menjalin komunikasi dengan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah serta Menteri Pendidikan Tinggi, Satryo Soemantri Brodjonegoro. Fokus dari pertemuan ini adalah pengembangan Universitas Pattimura (Unpatti) sebagai pusat pendidikan tinggi utama di Maluku.
Menanggapi pentingnya pendidikan sebagai katalisator perubahan, Lewerissa – Vanath dan menteri terkait sepakat bahwa penguatan Unpatti akan menjadi langkah penting dalam meningkatkan kualitas pendidikan dan mendorong inovasi di bidang sains dan teknologi. Dalam jangka panjang, ini diharapkan dapat mempersiapkan tenaga kerja yang kompeten dan siap menghadapi persaingan global.
Tidak hanya itu, silaturahmi dibangun di Menteri Kehutanan oleh Abdullah Vanath. Pertemuan tersebut membahas pengelolaan sumber daya hutan yang berkelanjutan sebagai salah satu pilar penting dalam perekonomian Maluku. Menteri Kehutanan memberikan respon positif dan menyatakan dukungannya untuk program konservasi, pemberdayaan masyarakat sekitar hutan, serta pengembangan sektor kehutanan berbasis kearifan lokal.
Kedua belah pihak juga mendiskusikan rencana pengembangan kawasan hutan produksi lestari yang diharapkan dapat memberikan manfaat ekonomi langsung kepada masyarakat tanpa mengabaikan aspek kelestarian lingkungan. Selain itu, pengembangan ekowisata berbasis hutan juga dipertimbangkan sebagai langkah inovatif untuk mengoptimalkan potensi kehutanan Maluku.
Kajian lebih luas mengenai langkah-langkah yang diambil oleh Lewerissa – Vanath menunjukkan bahwa silaturahmi strategis ini bukan hanya sekadar pertemuan ceremonial, tetapi sebuah langkah cerdas untuk menyinkronkan program-program pembangunan yang bisa memacu kemajuan di Maluku.
Dalam konteks ini, silaturahmi tidak hanya sekadar pertemuan, tetapi juga platform untuk berbagi informasi, menyamakan visi, dan merancang kolaborasi yang efektif di tingkat nasional.
Dengan membangun hubungan yang erat dengan menteri-menteri kunci, Lewerissa menunjukkan kejelasan dalam visi pembangunan yang mengutamakan sinergi antara pemerintah daerah dan pusat.
Keputusan untuk memulai pertemuan sebelum pelantikan ini merupakan tindakan yang menunjukkan kesiapan Lewerissa – Vanath untuk menghadapi berbagai tantangan yang dihadapi oleh Maluku.
Ini juga menandakan sikap proaktif dalam membangun komunikasi yang solid dengan pemerintah pusat, yang penting untuk mendukung percepatan pembangunan dan menyelesaikan isu-isu krusial yang selama ini menjadi penghambat kemajuan di wilayah tersebut.
Melalui pendekatan ini, Lewerissa – Vanath tidak hanya berusaha untuk meningkatkan kualitas infrastruktur, tetapi juga untuk memperkuat sektor pendidikan yang akan menjadi pilar penting dalam pembangunan berkelanjutan di Maluku. Dengan kolaborasi yang kuat antara pemerintah daerah dan pusat, langkah-langkah strategis seperti ini diharapkan dapat menciptakan dampak positif yang luas bagi masyarakat Maluku.
Selain itu, rakyat Maluku menaruh harapan besar kepada kedua pemimpin baru itu untuk memimpin dan membawa perubahan yang nyata. Keduanya dipandang sebagai pasangan yang memiliki visi yang sejalan dalam menghadapi berbagai tantangan pembangunan di Maluku. Kehadiran mereka di puncak pemerintahan memberi angin segar bagi masyarakat yang mengharapkan perbaikan dalam infrastruktur, pendidikan, dan peningkatan kualitas hidup.
Kolaborasi strategis yang dibangun oleh Lewerissa – Vanath dengan pemerintah pusat menjadi bukti bahwa harapan besar ini tidak hanya sekadar mimpi, tetapi langkah nyata menuju masa depan yang lebih baik bagi seluruh masyarakat Maluku.***