Ambon, GardaMaluku.com– Kabar pengangkatan Dr. Michael Wattimena, SE, SH, MM sebagai Komisaris Pertamina International Shipping menjadi magnet perhatian publik.
Sosok yang akrab disapa Bung Michael Wattimena (BMW) ini kembali mencuat dan menjadi buah bibir — tidak hanya di kalangan elite Jakarta, tetapi juga di warung-warung kopi, ruang diskusi komunitas, hingga forum-forum strategis politik dan ekonomi, khususnya di Kota Ambon dan wilayah Indonesia Timur.
BMW bukan nama baru dalam percaturan nasional. Ia dikenal sebagai figur yang memiliki rekam jejak kuat di dunia politik dan bisnis, pernah menjabat sebagai anggota DPR RI dua periode dari Partai Demokrat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Di Senayan, ia menorehkan kontribusi nyata di Komisi V DPR RI, yang membidangi infrastruktur, transportasi, dan perhubungan.
Kepiawaiannya dalam menjembatani kepentingan rakyat dan pemerintah membuat namanya dihormati, bahkan oleh lawan politik sekalipun.
Kini, dengan ditunjuknya sebagai Komisaris di salah satu anak perusahaan strategis milik Pertamina, BMW kembali ke panggung nasional — kali ini dalam peran yang lebih eksekutif dan korporatif.
Pertamina International Shipping (PIS) adalah lini penting dalam rantai distribusi energi nasional, dan kehadiran Michael Wattimena di dewan komisaris diyakini akan membawa arah baru dalam tata kelola dan ekspansi bisnis perusahaan.
Menjadi Bincangan Hangat di Ambon dan Wilayah Timur
Menariknya, kabar ini tak hanya mencuat di media arus utama. Di rumah-rumah kopi Kota Ambon, nama Michael Wattimena menjadi topik hangat yang terus diperbincangkan.
Warung kopi, yang selama ini menjadi “parlemen rakyat”, mendadak ramai dengan spekulasi, harapan, dan dukungan atas penunjukan tokoh asal Papua Barat ini.
Tidak hanya masyarakat biasa, tokoh-tokoh politik, pengamat, akademisi, dan aktivis juga turut memberikan pandangan mereka.
Banyak yang menilai pengangkatan BMW adalah simbol kebangkitan peran strategis tokoh-tokoh dari Kawasan Timur Indonesia dalam percaturan ekonomi nasional.
Kehadirannya di jajaran komisaris PIS dianggap bukan hanya penempatan figur, melainkan penempatan strategi.
“Bung Michael bukan hanya sekadar nama besar. Ia membawa pengalaman, jaringan, dan semangat keterwakilan Indonesia Timur yang selama ini haus akan keadilan pembangunan,” ujar salah satu pengamat politik di Ambon.
Figur Berkelas Nasional yang Merakyat
Selain pengalaman formal, BMW juga dikenal sebagai figur yang merakyat. Ia punya kemampuan komunikasi yang hangat, sederhana, dan terbuka terhadap aspirasi. Di mata banyak orang, inilah yang membuatnya begitu cepat diterima dan dihormati di berbagai kalangan, mulai dari rakyat biasa, tokoh agama, hingga elite politik.