Momentum Sumpah Pemuda 2024, DPD KNPI Maluku Gelar Dialog Pembanguan
Ambon, GardaMaluku.com– MOMENTUM hari sumpa pemuda yang ke-69 Tahun, Dewan Pengurus Daerah Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Maluku melakukan Dialog dengan sorotan tema “Milenial Bicara Infrastruktur, Antara Harapan dan Tantangan.”
Kegiatan tersebut digelar outdor semi formal, dibuka Wakil Ketua DPD KNPI Maluku Santos Walalayo.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Walaloyo dalam sambutanya menjelaskan, kegiatan yang digelar pihaknya bertujuan untuk mengharmonisasi para pemuda di Indonesia lebih khususnya di Maluku agar tidak alergi terhadap issu dan diskursus soal infrastruktur.
Momentum Sumpah Pemuda menjadi atensi dan gerbong pemuda dalam menganalisa serta mengevaluasi pemanfaatan infrastruktur, sebab salah satu penghambat kemajuan di Maluku dikarenakan karena minimnya infrastruktur terutama jalan, jembatan dan soal kelistrikan.
Dialog tersebut menghadirkan tiga narasumber yakni M. Ikbal Tamher selaku kepala BPJN Provinsi Maluku, Wahidin Mewakili GM PLN Mal-Malut dan S. Hamid Fakaubun, MH Mewakili DPD KNPI Maluku.
Wahidin saat diberikan kesempatan pertama saat pembicara beliau yang pertama menyampaikan perhonan maaf dari Kepala PLN Mal-Maluku karena berhalangan hadir dikarenakan ada agenda yang bersamaan di jakarta yakni perayaan Hari Listrik Nasional (HLN).
Wahidin mengapresiasi kegiatan yang dilakukan oleh DPD KNPI Maluku ini dalam rangka kita sama-sama berdiskusi mencari titik temu dimana sebenarnya persoalan paling krusial di Maluku ini.
Khusus soal kelistrikan Wahidin mengakui, beberapa daerah di terpencil di Maluku belum merasakan akses listrik secara baik dikarena beberapa kendala diatanya daerah di Maluku ini lebih luas lautan dari pada daratan makanya salah satu kendalanya adalah soal rentang kendali.
Wahidin kepada KNPI Maluku, memaparkan data bahwa hampir sebagian besar masyarakat di Maluku khususnya di daerah terpencil sudah merasakan dan mendapatkan aliran listrik walapun belum maksimal misalnya di Kota Tual yakni seperti di Desa Tayando, Kur, dullah laut listriknya belum maksimal 24 Jam.
Kemudian di Kabupaten Kepulauan Aru misalnya di Desa Longgar, apara dan beberapa di Kecamatan Aru Utara juga demikian sama halnya dengan beberapa Desa dan Kecamatan di Seram Bagian Timur.
Wahidin berkeyakinan akan berupaya smoga di tahun 2027 semua desa di Maluku sudah merasakan aliran listrik 24 Jam dan ini sesuai juga dengan Visi dan program dari Perusahan Listrik Negara.
Sementara itu Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) IX Maluku, M. Iqbal Tamher, mengapresiasi kegiatan yang selenggarakan oleh teman-teman KNPI Maluku, beliau mengakui masih banyak pekerjaan rumah terutama soal jalan dan jembatan yang perlu kita tuntaskan bersama di Maluku.
Misalnya saat berkunjung ke Kabupaten Kepulauan Tanimbar minggu kemarin dan berkunjung di beberapa desa.
Dirinya mendapati temuan dan mengakui beberapa ketertinggal terutama jalan dan jembatan di daerah tersebut. Untuk itu dia mengajak teman-teman pemuda di Maluku untuk mari sama-sama membantu kami pihak BPJN untuk menuntaskan persoalan jalan terutama di daerah perbatasan dan beberapa daerah terpencil di 11 Kabupaten Kota di Maluku.
Narasumber internal KNPI yakni Hamid Fakaubun, menyampaikan komitmen KNPI Maluku dalam membantu kerja kerja pemerintah maupun instansi lainnya demi pertumbuhan pembangunan ditengah tengah masyarakat Maluku.
Pihaknya berharap, kedepan dalam melakukan kerja-kerja baik itu yang dilakukan oleh PLN Mal-Malut maupun pihak BPJN Wilayah Maluku agar dapat berkalaborasi dengan pemuda, baik itu yang tergabung di dalam Cipayung maupun organisasi kepemudaan yang lain.
“Tujuanya sederhana selain ingin dilibatkan di dalam proses pekerjaan, teman-teman Pemuda dapat melihat langsung dan mengetahui problem apa yang sesungguh terjadi di lapangan saat mengerjakan pekerjaan di lapangan kemudian merek dapat menginformasikan kondisi yang reel terjadi di lapangan,” ungkap Hamid.
Hamid berharap dalam sesi akhir dialog tersebut, ada instansi-instansi terkait baik itu PLN Maupun BPJN Maluku dalam mengerjakan pekerjaan apapun dapat berkalobari dan melibatkan Pemuda dalam kerja-kerja infrastruktur di Maluku.***