Lohia Sapalewa: Jejak Pemimpin dan Harapan di Ujung Pegunungan Taniwel

- Redaksi

Selasa, 31 Desember 2024 - 01:16 WIT

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

  • Penghujung tahun 2024, tanggal 28 Desember, rombongan memulai perjalanan yang tidak biasa. Dipimpin langsung oleh Penjabat (Pj) Bupati Dr. Achmad Jais Ely, perjalanan ini menelusuri jalan-jalan sempit, terjal, dan berlubang di kawasan Taniwel Pegunungan. Di tengah tahun yang penuh tantangan, langkah menuju desa terakhir di ketinggian ini menjadi simbol keberanian, pengakuan, dan harapan untuk masa depan yang lebih baik.* Oleh: Fahrul Kaisuku

Piru, Maluku– Kami berangkat dari Taniwel Kota sekitar pukul 12.00 WIT. Saat kendaraan mulai menyusuri jalur mendaki yang kian curam, kenyataan infrastruktur di kawasan ini segera tampak. Beberapa titik terlalu sulit dilalui kendaraan, memaksa rombongan turun untuk berjalan kaki. Dari seluruh kendaraan yang ikut, hanya tiga yang berhasil mencapai Desa Lohia Sapalewa, tujuan akhir di puncak ketinggian Taniwel Pegunungan.

Setelah menempuh perjalanan selama tiga jam, sekitar pukul 15.00 WIT, rombongan tiba di desa yang selama ini menjadi simbol ketangguhan masyarakat adat di kawasan terpencil.

Lohia Sapalewa menyambut dengan keindahan alam yang menakjubkan. Dari desa ini, terlihat hamparan hijau perbukitan yang membentang sejauh mata memandang. Udara segar pegunungan menyapu kelelahan perjalanan, namun daya tarik terbesar desa ini bukan hanya pada panoramanya. Lohia Sapalewa adalah cerminan ketahanan masyarakat adat yang terus menjaga tradisi leluhur, saling mendukung, dan hidup dalam harmoni dengan alam.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Kedatangan Pj Bupati Dr. Achmad Jais Ely menjadi momen bersejarah bagi masyarakat setempat. Dia adalah pemimpin pertama yang menjejakkan kaki di wilayah ini. Sambutan hangat dari masyarakat diiringi dengan tradisi Pasawari, sebuah prosesi adat yang khusus digelar untuk menyambut tamu-tamu istimewa.

Baca Juga :  Ustaz Das'ad Latif dan Pendeta Ridwan Hutabarat Mengisi Ceramah Harmoni dalam Perbedaan di Seram Barat

Di tengah lantunan doa dan nyanyian adat, terlihat jelas rasa hormat yang mendalam dari masyarakat terhadap pemimpin mereka. Pasawari tidak hanya menjadi bagian dari tradisi, tetapi juga ekspresi budaya yang masih terjaga dengan baik, bahkan di tengah terpencilnya wilayah ini.

Setelah penyambutan, Pj Bupati bersama rombongan melanjutkan perjalanan menuju Gunung Tanuseku, gunung adat yang memiliki makna penting bagi masyarakat setempat. Tanuseku bukan sekadar bentang alam; gunung ini adalah simbol spiritual, kearifan lokal, dan semangat ketahanan pangan. Mendaki Gunung Tanuseku tidak hanya menjadi tantangan fisik, tetapi juga sebuah pernyataan simbolis tentang pentingnya menjaga warisan leluhur.

Di puncak Gunung Tanuseku, Pj Bupati menyampaikan pesan penuh makna. Gunung ini, kata beliau, mencerminkan keteguhan masyarakat Lohia Sapalewa dan sekitarnya dalam menjaga tradisi bercocok tanam, sebuah praktik yang tidak hanya menopang kehidupan sehari-hari, tetapi juga menjadi pilar ketahanan pangan lokal. Dari gunung ini pula, harapan besar terucap bahwa wilayah Taniwel Pegunungan, dengan segala kekayaan alam dan budayanya, dapat menjadi lumbung pangan lokal untuk mendukung kebutuhan Saka Mese Nusa.

Dalam pertemuan dengan masyarakat, Pj Bupati menyoroti pentingnya pembangunan infrastruktur dan pengembangan pendidikan di wilayah ini. Jalan yang sulit dilalui adalah pengingat bahwa akses adalah kunci untuk membuka potensi wilayah terpencil seperti Lohia Sapalewa. Ia juga menekankan bahwa generasi muda di kawasan ini harus mendapatkan akses pendidikan yang layak untuk membangun masa depan yang lebih cerah. Bagi masyarakat adat yang hidup di tengah keterbatasan, kata-kata tersebut bukan sekadar janji, tetapi cerminan harapan yang selama ini mereka nantikan.

Baca Juga :  Kegiatan Pengabdian Masyarakat oleh Senat Mahasiswa Fakultas Ilmu Komputer di Desa Lumoli

Momentum ini terasa lebih istimewa karena berada di akhir tahun, saat harapan baru biasanya ditiupkan untuk menyambut perjalanan berikutnya. Di tengah keterpencilan, Lohia Sapalewa menjadi saksi betapa besar semangat masyarakat untuk terus menjaga tradisi sekaligus bergerak maju. Kehadiran Pj Bupati membawa pesan bahwa pemerintah hadir, tidak hanya sebagai pengamat, tetapi sebagai penggerak perubahan.

Lohia Sapalewa dan Gunung Tanuseku adalah simbol dari potensi besar Kabupaten Seram Bagian Barat. Wilayah ini tidak hanya menawarkan keindahan alam yang memukau, tetapi juga kisah tentang ketahanan, kehangatan budaya, dan semangat masyarakatnya. Perjalanan yang melelahkan ini bukan hanya perjalanan fisik, tetapi juga perjalanan hati yang menghubungkan pemerintah dengan masyarakat di pelosok.

Di penghujung tahun 2024, langkah kecil menuju Lohia Sapalewa menjadi awal dari upaya besar untuk membangun masa depan yang lebih inklusif dan berkelanjutan. Semangat masyarakat di puncak Taniwel Pegunungan kini bersanding dengan semangat pemerintah untuk mewujudkan perubahan nyata.***

Follow WhatsApp Channel gardamaluku.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Muscab HIPMI SBB 2025: Nurna Ningsih Batjo Terpilih, Bupati Tekankan Sinergi Ekonomi
BPJN Maluku Turun Tangan Perbaiki Jalan Longsor Wakal-Taeno, Kini Bisa Dilalui
Pj Bupati SBB Ajak Perkuat Ketahanan Pangan dan Gizi Menuju Indonesia Emas
Respon PWPM Maluku Perihal Bentrok Trikora; Pemuda Perlu Difasilitasi, Bukan Sekedar Diterbitkan
KMHDI Imbau Masyarakat Jaga Hidup Pela Gandong di Kota Ambon dan Tak Terprovokasi
Babinsa Kopda Jefry Refualu Gelar Komsos untuk Masyarakat Desa Latalola Kecil
Refleksi HUT ke-21 SBB: Membangun Daerah Maju, Inovatif, dan Berbudaya Menuju Indonesia Emas 2045
Pengawasan Speed Boat dan Pemisahan Penumpang-Barang, Kunci Keselamatan Transportasi Laut Lokal Pesisir Maluku
Berita ini 12 kali dibaca

Berita Terkait

Jumat, 17 Januari 2025 - 23:25 WIT

Muscab HIPMI SBB 2025: Nurna Ningsih Batjo Terpilih, Bupati Tekankan Sinergi Ekonomi

Kamis, 16 Januari 2025 - 18:38 WIT

BPJN Maluku Turun Tangan Perbaiki Jalan Longsor Wakal-Taeno, Kini Bisa Dilalui

Kamis, 16 Januari 2025 - 15:56 WIT

Pj Bupati SBB Ajak Perkuat Ketahanan Pangan dan Gizi Menuju Indonesia Emas

Senin, 13 Januari 2025 - 01:47 WIT

Respon PWPM Maluku Perihal Bentrok Trikora; Pemuda Perlu Difasilitasi, Bukan Sekedar Diterbitkan

Minggu, 12 Januari 2025 - 20:41 WIT

KMHDI Imbau Masyarakat Jaga Hidup Pela Gandong di Kota Ambon dan Tak Terprovokasi

Berita Terbaru