Ambon, gardamaluku – Sebuah momen yang tak hanya mengharukan, namun juga menggugah semangat persatuan dan kebhinekaan, hadir dari Sekolah Dasar Negeri (SDN) 75 Passo Ambon. Pada Senin, 16 Juni 2025, halaman sekolah yang terletak di Jl. Aipda KS Tubun itu berubah menjadi panggung mini Nusantara dalam gelaran Pentas Budaya bertajuk “Merajut Keberagaman dalam Harmoni Budaya”.
Acara ini menjadi puncak perayaan kelulusan 198 siswa kelas VI, namun lebih dari sekadar perpisahan, panggung budaya ini menjadi perayaan atas keberhasilan membentuk karakter siswa dalam semangat toleransi, kerja sama, dan cinta tanah air. Pementasan yang berlangsung meriah ini menjadi bukti nyata keberhasilan penerapan Kurikulum Merdeka secara kreatif dan inklusif.
Beragam aksi ditampilkan dengan penuh semangat: tarian tradisional dari berbagai daerah di Indonesia, atraksi taekwondo yang dinamis, penampilan lagu nasional dan daerah, hingga parade busana dalam fashion show unik. Tidak ketinggalan, siswa juga unjuk kebolehan dalam membaca Pancasila dan angka dalam bahasa Inggris, memperlihatkan keberagaman potensi yang dimiliki anak-anak bangsa.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Menariknya, beberapa guru bahkan memanfaatkan platform YouTube untuk mencari inspirasi koreografi, sementara biaya operasional acara sebagian besar dihimpun dari kontribusi orang tua dan alumni. Hal ini menjadi potret nyata semangat gotong royong yang hidup di lingkungan sekolah.
Kepala Sekolah, Sus Kristianti, dalam wawancaranya menyatakan rasa bangganya. “Kami ingin anak-anak belajar tidak hanya dari buku, tapi juga dari kehidupan. Panggung budaya ini adalah tempat mereka belajar tentang keberanian, kebersamaan, dan toleransi,” ujarnya. Ia menambahkan, seluruh siswa tanpa terkecuali—termasuk yang memiliki keterbatasan—berpartisipasi aktif, menunjukkan bahwa pendidikan yang inklusif bukan sekadar wacana.
Sambutan Wali Kota Ambon, Drs. Bodewin M. Wattimena, M.Si., yang dibacakan oleh Asisten I Pemkot Ambon, Dra. Selly S. P. Kalahatu, M.Si., mengapresiasi kegiatan ini sebagai bentuk nyata penguatan nilai-nilai Pancasila lewat seni. Beliau juga menegaskan pentingnya mendorong kota Ambon sebagai City of Music melalui pendidikan berbasis seni budaya.
Pentas budaya ini juga menjadi ajang silaturahmi dan kolaborasi, dengan kehadiran berbagai tokoh seperti Ketua Komisi II DPRD Kota Ambon Christianto Laturiuw, Babinsa Kodim 1504-01/Baguala Serda Irwan Jalil, perwakilan kecamatan, para alumni, dan tokoh masyarakat lainnya. Semuanya bersatu dalam semangat mendukung pendidikan yang bermakna dan membumi.
Dengan kegiatan ini, SDN 75 Passo telah menunjukkan bahwa sekolah dasar bukan hanya tempat belajar membaca dan berhitung, melainkan juga tempat merajut kebudayaan, menanamkan nilai, dan membentuk generasi yang berani tampil, menghargai perbedaan, serta cinta tanah air.(Oliv.M)