Koalisi Ormas Desak Evaluasi Proyek Strategis Nasional Bendungan Way Apo, Pemuda LIRA Maluku Soroti Kinerja BWS

- Redaksi

Senin, 7 Juli 2025 - 20:12 WIT

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ambon, GardaMaluku.com– Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Pemuda Lumbung Informasi Rakyat (LIRA) Provinsi Maluku bersama Aliansi Koalisi Penggugat Korupsi (KPK) menggelar aksi demonstrasi pada Senin (07/07), mendesak evaluasi menyeluruh terhadap proyek strategis nasional pembangunan Bendungan Way Apo di Kabupaten Buru.

Meski diguyur hujan deras sejak pagi hari, semangat para aktivis dari gabungan ormas tersebut tidak surut.

Mereka tetap berdiri kokoh menyuarakan aspirasi di tengah derasnya cuaca, menunjukkan keseriusan perjuangan mereka menuntut akuntabilitas pemerintah.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Dalam pernyataan sikapnya, mereka mendesak Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk segera mencopot Kepala Balai Wilayah Sungai (BWS) Maluku serta Kepala Satuan Kerja proyek bendungan, karena dinilai gagal menyelesaikan proyek tepat waktu.

Baca Juga :  Catat Tanggalnya, Musda XII BPD HIPMI Maluku Ajang Penting Penentu Arah Organisasi Pengusaha Muda

Ketua DPW Pemuda LIRA Maluku, Salim Rumakefing, mengungkapkan bahwa proyek yang dimulai sejak 2017 itu seharusnya selesai pada 2023 dan direncanakan diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada tahun 2024.

Namun hingga pertengahan 2025, pekerjaan tersebut masih terbengkalai.

“Kami menduga ada kelalaian serius dalam pengelolaan proyek ini. Dengan nilai anggaran yang kami perkirakan mencapai puluhan triliun rupiah, keterlambatan seperti ini tidak dapat dibenarkan. Masyarakat berhak tahu ke mana uang negara dialirkan,” ujar Salim.

Koalisi juga mendesak Kejaksaan Tinggi Maluku dan Polda Maluku untuk menyelidiki kemungkinan penyimpangan anggaran dalam proyek tersebut.

Baca Juga :  SOKSI Maluku Gelar Buka Puasa Bersama, Sangadji : Kita Siapkan 1.000 Beasiswa untuk Anak Nelayan dan Petani

Mereka menilai keterlambatan ini bukan hanya bentuk ketidakprofesionalan, tetapi juga potensi kerugian besar bagi masyarakat Maluku.

“Kami tidak anti-pembangunan. Justru kami mendukung proyek-proyek strategis nasional demi kemajuan daerah. Tapi pelaksanaannya harus bersih, transparan, dan memperhatikan aspek sosial, budaya, dan lingkungan,” tambahnya.

Salim menegaskan bahwa jika tuntutan mereka tidak ditindaklanjuti, maka aksi demonstrasi lanjutan dengan massa yang lebih besar akan segera digelar sebagai bentuk tekanan publik.

Aksi ini menjadi pengingat bahwa transparansi dan pengawasan publik adalah elemen penting dalam menjaga integritas proyek-proyek pembangunan, terlebih yang menggunakan anggaran negara dalam jumlah besar.***

Berita Terkait

Terimakasih TMMD, Karena Sekarang Aku Tak Takut Jalan Curam Berbahaya
HIPMI Maluku Diminta Membangun Multi Layer Efect Perkuat Ekonomi 
Ambon Perkuat Sinergi Digital Papua–Maluku Menuju Kota Cerdas
Swiss-Belhotel Ambon dan Zest Ambon Sambut Kedatangan Cluster GM Baru
DPRD Kota Ambon Tetapkan Dua Ranperda dan Terima KUA-PPAS 2026
SOKSI Kota Ambon Gelar Muscab XXIV, Halauw Terpilih Sebagai Ketua
DPRD Ambon Uji Publik Ranperda Perlindungan Perempuan dan Anak Korban Kekerasan
Pemuda Muhammadiyah Mendukung AM Sangadji Jadi Pahlawan Nasional

Berita Terkait

Rabu, 12 November 2025 - 23:49 WIT

Terimakasih TMMD, Karena Sekarang Aku Tak Takut Jalan Curam Berbahaya

Rabu, 12 November 2025 - 21:40 WIT

HIPMI Maluku Diminta Membangun Multi Layer Efect Perkuat Ekonomi 

Rabu, 12 November 2025 - 16:35 WIT

Ambon Perkuat Sinergi Digital Papua–Maluku Menuju Kota Cerdas

Selasa, 11 November 2025 - 15:15 WIT

Swiss-Belhotel Ambon dan Zest Ambon Sambut Kedatangan Cluster GM Baru

Selasa, 11 November 2025 - 15:07 WIT

DPRD Kota Ambon Tetapkan Dua Ranperda dan Terima KUA-PPAS 2026

Berita Terbaru