Matarumah Nunumete Hative Besar Layangkan Somasi Kepada Saniri Negeri

- Redaksi

Selasa, 27 Agustus 2024 - 12:16 WIT

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ambon, Gardamaluku.com– Anak adat asal Negeri Hative Besar dari Matarumah Nunumete mensomasi Badan Saniri Negeri atas penetapan matarumah yang diduga tidak sesuai dengan silsilah yang ada di negeri tersebut.

Kepala Matarumah Nunumete, Jusuf Leunard Nunumete, mengatakan penatapan matarumah parentah yang telah dilakukan oleh Badan Saniri dinilai gagal total, karena yang ditetapkan itu bukan matarumah melainkan teon matarumah.

“Penetapan dua matarumah yang dilakukan Badan Saniri Negeri, yaitu matarumah Tole dan matarumah Mandalisa sebagai matarumah parentah Negeri Hative Besar tidak dinilai tidak sesuai dengan fakta sejarah negeri ini,” ungkap Nunumete kepada wartawan di Negeri Hative Besar, Sabtu (24/082024) kemarin.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Menurutnya, penetapan matarumah Tole dan Mandalisa sebagai matarumah parentah di Negeri Hative Besar merupakan suatu kesalahan atau kekeliruan, karena kedua matarumah tersebut tidak tercatat sebagai kepala Pemerintah Negeri Hative Besar dalam sejarah negeri.

Nunumete menjelaskan, Tole dan Mandalisa adalah rumah bukan rumahtau atau matarumah. Karena Tole dan Mandalisa merupakan nama kelompok asal pada mulanya waktu tiba di Negeri Hative Besar. “Kelompok ini cukup besar, sehingga langsung bisa membentuk suku atau soa. Pengelompokan tersebut terjadi karena factor geneologi,” jelasnya.

Baca Juga :  Kaderisasi Kepemimpinan Baru, Muscab ke-II BPC HIPMI KKT Digelar

Dalam pengambilan keputusan kedua matarumah tersebut, lanjut Nunumete, dilakukan dengan cara voting dengan mengesampingkan factor sejarah negeri. Dengan demikian Badan Saniri Negeri telah melanggar tugas utamanya.

“Saat pengambilan keputusan untuk menetapkan kedua matarumah itu sebagai matarumah parentah Badan Saniri Negeri hanya melakukan voting. Hal ini sudah keluar dari tugas utama mereka yaitu, menjaga, mengayomi dan melestarikan hal asal usul dan hukum adat atau Peraturan Daerah (Perda) Kota Ambon Nomor 8 Tahun 2017 Pasal 55 dan Pasal 64 tentang larangan bagi anggota saniri negeri,” terangnya.

Untuk itu, tambah Nunumete, dari penilian Badan Saniri terkait pentahapan untuk adanya raja definitif di Negeri Hative Besar sudah mencapai presentasi 90 persen. Hal tersebut dinilai tidak sah.

Baca Juga :  Banjir Motivasi, Hambra Samal Bicara Anak Muda dan Kepemimpinan di Unpatti Ambon

“Kenapa kami katakan itu tidak sah? Karena yang ditetapkan menjadi matarumah parentah itu teon matarumah, bukan matarumah. Bahkan untuk penetapan matarumah parentah tersebut tidak dilakukan uji publik, hal ini yang menjadi persolaan, ada apa sebenarnya?,” tuturnya

Sehingga, lanjutnya, diminta perhatian khusus dari Penjabat Walikota Ambon, DPRD Kota Ambon  dalam hal ini komisi I Bidang Pemerintahan dan Kabag Pemerintahan Kota Ambon untuk bisa melihat hal ini dengan benar.

“Sebelumnya kami telah mengirimkan surat somasi untuk Badan Saniri tembusannya untuk camat. Tapi sampai dengan saat ini surat tersebut tidak pernah direspon sama sekali. Sehingga kami berharap perhatian khusus untuk pemimpin-pemimpin agar bisa melihat hal ini dengan jeli, karena ini menyangkut dengan tatanan adat yang ada di negeri ini,” pungkas Nunumete.***

Follow WhatsApp Channel gardamaluku.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Lupakan Perbedaan Politik, Bersama Bangun Seram Bagian Barat Pasca Pilkada 2024
Sempat Mangkir, Kadis PU Maluku Diperiksa Kasus Dugaan Korupsi Jalan Danar-Tetoar Rp7,2 Miliar
Penjabat Gubernur Maluku Hadiri Hari Bakti PU ke-79
Kepala BPJN Maluku Dukung Program Ketahanan Pangan dan Energi Nasional
KMHDI Ajak Paslon dan Pendukung di Pulau Buru Jaga Kedamaian Selama Rekapitulasi Suara di Tingkat PPK
Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris IAKN Ambon Sukses Gelar English Camp
Ditutup Pemdes Luhu, Pengelola Papora Beach Merugi Hingga Ratusan Juta
Kuasa Hukum : Berita soal setoran, Pungli, Bagi-bagi proyek yang Dilayangkan kepada Kadis Pendidikan Adalah Fitnah dan tidak berdasar
Berita ini 18 kali dibaca

Berita Terkait

Senin, 9 Desember 2024 - 19:20 WIT

Lupakan Perbedaan Politik, Bersama Bangun Seram Bagian Barat Pasca Pilkada 2024

Senin, 9 Desember 2024 - 16:06 WIT

Sempat Mangkir, Kadis PU Maluku Diperiksa Kasus Dugaan Korupsi Jalan Danar-Tetoar Rp7,2 Miliar

Selasa, 3 Desember 2024 - 18:14 WIT

Penjabat Gubernur Maluku Hadiri Hari Bakti PU ke-79

Sabtu, 30 November 2024 - 20:21 WIT

KMHDI Ajak Paslon dan Pendukung di Pulau Buru Jaga Kedamaian Selama Rekapitulasi Suara di Tingkat PPK

Sabtu, 23 November 2024 - 22:30 WIT

Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris IAKN Ambon Sukses Gelar English Camp

Berita Terbaru

Daerah

Penjabat Gubernur Maluku Hadiri Hari Bakti PU ke-79

Selasa, 3 Des 2024 - 18:14 WIT