Ambon, Maluku– Gubernur Maluku Hendrik Lewerissa menekankan pentingnya kesiapan gereja dalam menghadapi perubahan zaman.
Dalam sambutan tertulis yang dibacakan Staf Ahli Bidang SDM dan Kemasyarakatan, Semmy Huwae, pada Sidang Wilayah ke-8 PGIW Maluku, Gubernur menegaskan bahwa gereja harus menjadi bagian dari solusi atas berbagai persoalan masyarakat dan bangsa.
“Zaman terus berubah. Gereja tidak boleh pasif. Gereja harus mampu membaca konteks, menyesuaikan strategi pelayanan, dan tetap relevan di tengah dinamika masyarakat,” tegasnya di hadapan peserta sidang yang berlangsung di Aula Kantor Sinode GPM, Selasa (13/5).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Lewerissa juga menggarisbawahi pentingnya sinergi antara gereja dan pemerintah dalam membangun daerah.
Menurutnya, gereja bukan hanya lembaga spiritual, tetapi juga mitra pembangunan yang punya kontribusi nyata dalam membentuk masyarakat yang adil dan sejahtera.
Memasuki hari ke-83 kepemimpinannya bersama Wakil Gubernur, Lewerissa menyampaikan komitmennya untuk mewujudkan visi Transformasi Maluku Menuju Maluku Maju, Adil, dan Sejahtera dengan tujuh misi utama yang dirangkum dalam Sapta Cita Lawamena.
Visi ini, katanya, membutuhkan dukungan dari semua pihak, termasuk komunitas gereja.
Sidang wilayah PGIW ini merupakan forum penting untuk mengevaluasi program kerja, menyusun rencana tahunan, serta memilih Majelis Pekerja Harian dan Majelis Pertimbangan periode empat tahun ke depan.
Acara tersebut turut dihadiri oleh Wakil Sekretaris Umum PGI, Pdt. Lenta Simbolon, Wali Kota Ambon Bodewin Wattimena, para Ketua Sinode berbagai denominasi, Ketua MPH Sinode GPM, serta para utusan gereja dari seluruh Maluku.***