- Pemerintahan baru harus memulai dengan berani mengevaluasi jejak rekam seluruh pimpinan OPD.
- Oleh: Fahrul Kaisuku | Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah Maluku
Piru, GardaMaluku.com– Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB) berada di ambang perubahan besar dengan akan dilantiknya Bupati Ir. Asri Arman dan Wakil Bupati Selfinus Kaimana pada 6 Februari mendatang. Kepemimpinan baru ini diharapkan mampu menjadi angin segar untuk mengatasi stagnasi pembangunan daerah yang selama ini terhambat oleh permasalahan birokrasi.
Sebagai bagian dari masyarakat yang peduli terhadap kemajuan SBB, saya ingin memberikan beberapa usulan berdasarkan realitas yang ada.
Dalam beberapa tahun terakhir, tantangan utama yang dihadapi SBB bukanlah kurangnya potensi sumber daya, tetapi lemahnya kinerja Organisasi Perangkat Daerah (OPD). Banyak pimpinan OPD terjebak dalam sikap apatis, kurang peduli terhadap tantangan masyarakat, dan tidak berorientasi pada solusi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Tugas-tugas strategis sering kali tertunda tanpa alasan jelas. Ini menunjukkan kurangnya rasa tanggung jawab serta minimnya semangat inovasi dalam menyelesaikan masalah. Nilai-nilai BerAKHLAK (Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif) tampaknya hanya menjadi jargon tanpa implementasi nyata.
Pemerintahan baru harus memulai dengan berani mengevaluasi jejak rekam seluruh pimpinan OPD. Siapa pun yang selama ini menunjukkan kinerja buruk, minim loyalitas, dan tidak memiliki inisiatif untuk mendukung pembangunan daerah perlu diganti dengan figur baru.
Prioritas harus diberikan kepada individu yang berkompeten, berintegritas, dan memiliki dedikasi terhadap visi kepemimpinan Ir. Asri Arman dan Selfinus Kaimana. Perombakan ini tidak hanya sekadar mengganti pejabat, tetapi juga menciptakan sistem kerja yang berorientasi pada hasil. Ini mencakup target kinerja yang jelas, evaluasi berkala, serta penyusunan indikator keberhasilan yang terukur.
Untuk mengubah budaya kerja di lingkungan birokrasi, pemerintah daerah harus tegas dalam menerapkan sistem penghargaan dan sanksi. Aparatur yang menunjukkan kinerja baik harus diberi apresiasi, sementara yang lalai atau bekerja asal-asalan harus diberikan sanksi sesuai aturan yang berlaku.
Kepemimpinan yang kuat membutuhkan aparatur yang kompeten. Pemerintah baru harus memberikan pelatihan berkala untuk meningkatkan kemampuan teknis dan manajerial para ASN, terutama dalam bidang perencanaan strategis, pengelolaan keuangan daerah, dan pelayanan publik.
Loyalitas terhadap visi kepemimpinan baru harus menjadi syarat utama. Pemimpin OPD yang hanya bekerja untuk kepentingan pribadi atau kelompok perlu disingkirkan. ASN harus diberdayakan untuk menjadi agen perubahan yang membawa nilai-nilai ASN BerAKHLAK ke dalam tindakan nyata.
Dalam kesempatan ini, saya ingin menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada Dr. Achmad Jais Ely atas dedikasi dan komitmennya selama menjabat sebagai Penjabat Bupati SBB dalam tempo delapan bulan. Meski dalam waktu yang sangat singkat, beliau berhasil mengawal SBB dalam masa transisi dengan penuh tanggung jawab dan keberanian mengambil langkah strategis.
Salah satu terobosan luar biasa yang beliau lakukan adalah upaya membuka akses jalan melalui koordinasi lintas kementerian dan pemerintah pusat, sebuah langkah nyata yang menunjukkan komitmen beliau terhadap pembangunan daerah ini. Apa yang telah beliau bangun menjadi pondasi penting bagi keberlanjutan pembangunan di SBB.
Akhirnya, saya ingin mengucapkan selamat kepada Ir. Asri Arman dan Selfinus Kaimana atas amanah besar yang akan mereka emban sebagai Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten SBB. Semoga kepemimpinan baru ini membawa semangat perubahan yang positif dan mampu mewujudkan harapan masyarakat untuk kemajuan SBB di masa depan.
Kami percaya bahwa di bawah kepemimpinan mereka, Kabupaten SBB dapat bangkit dan menjadi daerah yang maju, sejahtera, dan berdaya saing. Dengan langkah strategis yang terarah, kami yakin SBB akan bergerak menuju masa depan yang lebih cerah.***