Tantangan dan Tanggung Jawab Bupati Baru: Efisiensi Anggaran dan Implikasinya terhadap Pembangunan Jalan Lintas Huamual serta Kesejahteraan Masyarakat

- Redaksi

Selasa, 4 Maret 2025 - 15:25 WIT

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

  • Oleh : Umar Juhfa Samal, Ketua Himpunan Pemuda Huamual (HIPDA-H)

Ambon, GardaMaluku.com– Berdasarkan data Badan Pusat Statistik Kabupaten Seram Bagian Barat tahun 2024, jumlah penduduk di Kecamatan Huamual tercatat sebanyak 46.967 jiwa, menjadikannya wilayah dengan populasi terbesar di kabupaten tersebut. Dengan potensi besar dalam kontribusi sektoral, kecamatan ini seharusnya mendapat perhatian lebih dalam pembangunan infrastruktur.

Namun, kebijakan efisiensi anggaran yang diinstruksikan dalam Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2025 berimbas pada pemangkasan anggaran infrastruktur, termasuk di Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB), Maluku. Salah satu proyek yang terdampak adalah perbaikan Jalan Lintas Huamual, jalur utama yang menjadi tulang punggung perekonomian masyarakat setempat.

Penjabat (Pj) Bupati SBB, Dr. Achmad Jais Ely, mengungkapkan bahwa miliaran rupiah dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik 2025 telah disiapkan untuk proyek infrastruktur, termasuk pembangunan Jalan Lintas Huamual.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Namun, pengalihan anggaran ke program ketahanan pangan nasional berpotensi menunda pelaksanaan proyek ini. Pemangkasan terutama terjadi pada DAK Fisik, yang sebelumnya dialokasikan untuk pembangunan jalan dan irigasi, sehingga berdampak pada mobilitas warga serta distribusi hasil pertanian dan perikanan.

Baca Juga :  Kunjungan Maraton Bupati Asri Arman ke Jakarta: Diplomasi Pembangunan sebagai Sikap Politik Daerah yang Progresif

Dampak dari keterbatasan infrastruktur jalan ini tidak hanya dirasakan dalam sektor ekonomi, tetapi juga pada akses layanan dasar seperti pendidikan dan kesehatan. Kondisi jalan yang buruk berisiko meningkatkan biaya logistik, memperlambat pertumbuhan ekonomi, serta memperlebar kesenjangan pembangunan antarwilayah di Kabupaten SBB.

Oleh karena itu, kebijakan efisiensi anggaran seharusnya mempertimbangkan kondisi spesifik setiap daerah, mengingat karakteristik geografis, jumlah penduduk, serta situasi sosial-ekonomi yang berbeda.

Di beberapa wilayah, keterbatasan infrastruktur teknologi menjadi kendala utama dalam upaya efisiensi. Misalnya, penerapan sistem berbasis digital sulit dilakukan jika akses internet dan listrik masih terbatas.

Selain itu, beberapa kegiatan pemerintahan dan ekonomi di daerah masih membutuhkan interaksi langsung yang tidak dapat sepenuhnya digantikan oleh metode daring.

Baca Juga :  Refleksi Pasca Pilkada, Disiplin Kader Partai: Ketidakpatuhan sebagai Bentuk Pengkhianatan Moral dan Politik

Kabupaten SBB sendiri masih sangat bergantung pada dana APBN, mengingat Pendapatan Asli Daerah (PAD) masih minim. Pemangkasan transfer dana pusat berdampak pada terhambatnya berbagai proyek pembangunan.

Tingkat kemandirian fiskal daerah ini juga masih rendah, dengan rasio ketergantungan fiskal di atas 95% dan rasio kemandirian fiskal belum mampu menembus angka 5%. Ketergantungan ini menegaskan perlunya kebijakan anggaran yang seimbang, agar efisiensi tetap sejalan dengan pembangunan jangka panjang serta kesejahteraan masyarakat.

Masyarakat Kecamatan Huamual yang sehari-hari bergantung pada Jalan Lintas Huamual kini menghadapi kendala besar dalam aktivitas ekonomi dan mobilitas. Jalan yang seharusnya menjadi akses utama bagi pertumbuhan ekonomi justru menjadi penghambat.

Dengan tantangan ini, pemerintah daerah perlu mencari solusi alternatif, seperti optimalisasi sumber daya lokal atau mendorong kebijakan fiskal yang lebih fleksibel, agar dampak efisiensi anggaran tidak semakin memperburuk kondisi infrastruktur dan kesejahteraan masyarakat di Kabupaten SBB.**

Berita Terkait

Jalan Panjang Izin Tambang dan Tanggung Jawab Kolektif
Dari Sang Pionir: Menelusuri Jejak HIPMI Maluku dalam Bayangan John Malaiholo
Paradigma 100 Hari Kerja Perlu Diluruskan
Kunjungan Maraton Bupati Asri Arman ke Jakarta: Diplomasi Pembangunan sebagai Sikap Politik Daerah yang Progresif
Eksistensi dan Cita Pemuda Muhammadiyah dalam Pluralitas Kebangsaan
Tragedi Salameti, Konflik Yang Mengoyak Satu Kerahiman
Blunder Spanduk di SBB: Kelalaian, Manuver Politik, atau Cerminan Birokrasi Amburadul?
Meritokrasi Maluku: Antara Harapan, Tantangan, dan Ancaman Balas Jasa

Berita Terkait

Senin, 9 Juni 2025 - 16:39 WIT

Jalan Panjang Izin Tambang dan Tanggung Jawab Kolektif

Senin, 2 Juni 2025 - 20:46 WIT

Dari Sang Pionir: Menelusuri Jejak HIPMI Maluku dalam Bayangan John Malaiholo

Minggu, 1 Juni 2025 - 15:22 WIT

Paradigma 100 Hari Kerja Perlu Diluruskan

Kamis, 29 Mei 2025 - 17:24 WIT

Kunjungan Maraton Bupati Asri Arman ke Jakarta: Diplomasi Pembangunan sebagai Sikap Politik Daerah yang Progresif

Kamis, 1 Mei 2025 - 00:07 WIT

Eksistensi dan Cita Pemuda Muhammadiyah dalam Pluralitas Kebangsaan

Berita Terbaru

Daerah

BPJS Kesehatan Gelar Forum Tingkatkan Peserta JKN di Tual 

Selasa, 17 Jun 2025 - 11:45 WIT